Sikapi Rencana Aksi Damai PERMATA, Tokoh Pemuda di Nabire Minta Aksi Tidak Ditunggangi Kepentingan Tertentu
Nabire – Menyikapi rencana aksi damai Perhimpunan Masyarakat Nusantara (Permata) Kabupaten Nabire, salah seorang Tokoh Pemuda di Nabire, Bentot Amoye Yatipai, angkat bicara.
“Saya ikut prihatin dan rasa kebatinan terhadap masyarakat yang mengalami situasi yang terjadi,” kata Bentot kepada Nabirenet, Selasa (07/05/2024).
Namun Bentot berharap agar warga yang akan mengadakan aksi sesuai surat yang beredar agar tidak mengerahkan massa secara berlebihan sehingga tidak terjadi gesekan dan mengakibatkan situasi makin keruh.
“Percayakan penyelesaian tindak pidana kriminal kepada pihak kepolisian untuk mengusut kasus yang sudah terjadi. Tangkap pelaku dan proses,” ujarnya.
Bentot juga meminta kepada Forkopimda Provinsi dan Kabupaten untuk mampu menciptakan situasi kamptibmas di Nabire dan jangan membiarkan potensi konflik horisontal diantara masyarakat di Nabire dan Papua Tengah terjadi.
“Mohon memproteksi situasi keamanan di daerah tertentu, khususnya beberapa kejadian di pemukiman masyarakat trans dan tempat kejadian lainnya. Kondisi ini sangat memprihatinkan masyarakat yang mau melakukan aktivitas sehari hari, karena kesan mencekam telah tercipta dengan kejadian-kejadian tersebut,” tandasnya.
Bentot juga berharap agar rencana aksi damai yang akan dilaksanakan pada hari Rabu (08/05/2024) agar tidak ditunggangi kepentingan-kepentingan tertentu yang justru mengorbankan masyarakat.
Sebagai informasi, massa yang bernaung dibawah Perhimpunan Masyarakat Nusantara (Permata) akan mengelar aksi damai pada hari Rabu (08/05/2024) dengan titik kumpul di lapangan Bumi Wonorejo dan sekitar Pasar Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.
Aksi damai tersebut sebagai respon atas terjadinya tindakan kriminalitas yang dilakukan mereka yang yang tidak bertanggung jawab dan mengakibatkan trauma, luka fisik bahkan berujung pada hilangnya harta benda dan nyawa yang dialami oleh masyarakat nusantara.
Sasaran aksi yang akan dilaksanakan oleh Permata ini bertempat di Kantor Bupati Nabire dan Kantor Gubernur Papua Tengah.(*)
[Nabire.Net]
Ini NKRI, Papua masih NKRI. Ini negara Demokrasi, Bukan Negara Papua.