Sekretaris KPU Nabire Bantah Tuduhan Lakukan Kekerasan, Sebut Dirinya yang Dipukul
Nabire, 29 Juni 2024 – Sekretaris KPU Kabupaten Nabire, Saverius Tebai, S.STP., MH, angkat bicara soal tudingan dirinya melakukan kekerasan terhadap Ketua KPU Kabupaten Nabire. Ia menegaskan hal tersebut tidak benar.
Kepada Nabirenet, Sabtu (29/06/2024), Tebai menjelaskan, kejadian yang sebenarnya adalah Ketua KPU melakukan pemukulan terhadap dirinya. Menurutnya, kejadian tersebut terjadi di hadapan staf di ruang kerja para Kasubag. Pada saat itu, Tebai sedang berkoordinasi di ruang kasubag ketika Ketua KPU Nabire masuk tanpa izin, berbicara kasar, dan mengabaikan permintaannya untuk duduk dan berdiskusi.
Tanpa diduga, Ketua KPU Nabire mengayunkan tangannya dan memukul pipi kanan Tebai. Meskipun kaget dan berdiri, Tebai tidak melakukan perlawanan. Ia menyadari bahwa permasalahan ini bukanlah adu fisik melainkan adu nalar, dan bahwa tidak pantas baginya untuk melawan secara fisik mengingat Ketua KPU adalah seorang wanita.
“Ketua KPU Nabire masuk tanpa permisi, langsung berkata-kata, dan saya arahkan untuk silahkan duduk, kita diskusikan, tidak boleh begitu. Saya persilahkan duduk, namun tidak diindahkan Ketua KPU Nabire. Ia lalu mengayunkan tangannya mengenai pipi kanan saya secara tiba-tiba. Saya spontan berdiri dan tersadar, dan sama sekali tidak melakukan perlawanan karena saya menyadari bahwa ini bukanlah adu fisik melainkan adu nalar. Tidak mungkin laki-laki melawan wanita secara fisik,” beber Tebai.
Saverius kemudian mengarahkan Ketua KPU Nabire ke ruangan yang memiliki CCTV karena tindakan fisik terus berlanjut. Rekaman CCTV menunjukkan adanya upaya pemukulan yang tidak mengenai sasaran karena berhasil dihalangi staf KPU. “Di CCTV juga nampak ada upaya pemukulan tetapi tidak kena karena ada staf kita yang menghalangi,” tambahnya.
Setelah kejadian tersebut, Tebai melakukan visum di RSUD Nabire dan diantar ke SPKT Polres Nabire. Saverius Tebai menegaskan bahwa ia akan tetap bertahan pada kondisi ini, namun jika tindakan serupa dilakukan terhadap staf di kantornya, maka bukti visum akan digunakan untuk memproses hukum pelaku sebagai efek jera. Tebai juga mengingatkan bahwa Ketua KPU Nabire pernah melakukan tindakan serupa dengan menendang pintu hotel sambil memaki-maki saat ada acara di salah satu hotel di Nabire.
Sebelumnya diberitakan, Ketua KPU Nabire, Sarlota Wartanoy, diduga mengalami kekerasan dan diskriminasi oleh Sekretaris KPU Kabupaten Nabire, pada tanggal 24 Juni lalu.
Sarlota merasa sering didiskriminasi terkait perihal pekerjaan. Arahan dan kebijakannya sebagai Ketua KPU sering dianulir meskipun sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh KPU.
“Semenjak awal sampai insiden kemarin itu adalah kesekian kali saya merasa didiskrimnasi dalam perihal pekerjaan, sehingga saya secara langsung berhadapan dengan oknum tadi untuk mengklarifikasi kenapa seringkali arahan saya dianulir, sementara kebijakan yang diturunkan selalu sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh KPU,” kata Sarlota, seperti dikutip Nabirenet dari media Papuaterkini.
“Saya memang emosi lantaran beliau sendiri tidak pernah koperatif, tapi lalu saya dipukul balik sampai mata sebelah kiri lebam dan biru,” katanya.
Nabirenet sudah meminta keterangan dari Ketua KPU Nabire, Sarlota Wartanoy, melalui Whatsapp. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Ketua KPU Nabire.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan