Ribuan Orang Iringi Pemakaman Uskup Timika John Philip Saklil

Mimika – Ada pepatah lama yang mengatakan ‘Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama’. Pepatah ini bermakna, harta dapat habis seiring berjalannya waktu, tapi nama seseorang akan selalu terkenang bagi orang-orang yang ditinggalkannya.

Makna pepatah ini, tergambar dalam rangkaian proses pemakaman Uskup Timika, Mgr. John Philip Saklil Pr, tokoh agama terkemuka dan berpengaruh di Papua, Rabu (07/08).

Bagaimana tidak, mulai dari proses Misa Penghormatan Terakhir (Requiem) hingga proses pemakaman Uskup John Saklil di Tempat Pemakaman Imam Diosesan Keuskupan Timika, ribuan warga Papua dari berbagai kalangan dan strata,turut hadir dan larut dalam kesedihan mendalam.

Misa Requiem Uskup Timika yang dilaksanakan di Gereja Paroki Katedral Tiga Raja Timika, yang dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta yang juga Ketua KWI, Mgr ignasius Suharyo Pr, berjalan dengan sangat kusyuk.

Mulai dari dalam gereja hingga di jalan-jalan, warga Papua sangat antusias mengikuti rangkaian pelaksanaan Misa tersebut.

Hadir dalam Misa Requiem sejumlah Uskup diantaranya Uskup Medan, Uskup Banjarmasin, Uskup Sorong, Uskup Manokwari, Uskup Agats, Uskup Maumere dan Uskup Agung Jakarta sendiri.

Usai Misa berakhir, prosesi selanjutnya yaitu pengantaran jenazah Uskup Timika menuju Pemakaman Keuskupan Timika.

Guyuran hujan sama sekali tak menyurutkan warga  untuk mengiringi orang yang sangat mereka kasihi, menuju tempat peristirahatan terakhirnya. Lautan manusia memenuhi jalan dari Katedral Tiga Raja menuju Keuskupan.

(Baca Juga : Requiescat In Pace Uskup John Philip Saklil)

Pejuang hak-hak Orang Asli Papua itu, kini telah tiada. Namun apa yang selama ini dilakukan Uskup John Saklil akan senantiasa terpatri di hati umat Katolik di Papua dan warga Papua.

Selamat jalan Uskup Yohanes Philip Saklil, Requiescat in pace et vivat ad aeternam.

[Nabire.Net]