Rencana Arak-Arakan Persipura Diundur
Ketua umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano mengungkapkan, penjemputan dan arak-arakan para pemain tim Mutiara Hitam atas sukses meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2012/13 mengalami pengunduran.
Pengunduran agenda arak-arakan ini dilakukan setelah PT Liga Indonesia (LI) merevisi jadwal ISL terkait agenda pemilihan kepala daerah (Pilkada) gubernur Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Kegiatan itu membuat jadwal pertandingan klub-klub asal Jatim dan Kaltim terbentur izin kepolisian.
Persipura seharusnya melakoni pertandingan melawan Persela Lamongan pada 22 Agustus, dan Persepam Madura United empat hari kemudian. Namun berdasarkan revisi PT LI, duel Persipura melawan Persela digeser menjadi 1 September, sedangkan tandang ke Madura empat hari kemudian.
Skuat Persipura sebelumnya sudah bertolak ke Surabaya untuk mempersiapkan diri menghadapi kedua laga itu, dan sempat berlatih di lapangan futsal di ibukota Jawa Timur tersebut sejak Jumat (16/8).
Akibat penundaan, tim Mutiara Hitam terpaksa kembali ke Jayapura pada 20 Agustus termasuk trio timnas U23 Daniel Tata, Fandri Imbiri dan Ricky kayame.
“Penjemputan dan arak-arakan Persipura yang semula direncanakan pada 29 Agustus dimundurkan menjadi 7 September. Rencana pembagian hadiah kepada para juara ISL akan dilakukan pada 21 September usai Perang Bintang di Stadion Mandala,” ujar Tommy Mano kepada Goal Indonesia.
Vice president corporate comunication PT Freeport Indonesia Daysi Primayanti menyambut sukses Persipura atas prestasi yang telah dicapai menjadi juara ISL 2012/13. Menyinggung soal bonus menurut Daysi dalam pesan singkatnya kepada Goal Indonesia menyebutkan, nilai sponsor PT Freeport sudah termasuk komponen bonus pemain.
PT Freeport Indonesia selama dua musim menggelontorkan dana sebesar Rp18 Miliar. Dana itu akan diprioritaskan untuk pembinaan pemain, fasilitas pemain, dan pengurus untuk mengikuti pertandingan, serta penyediaan bonus bagi pemain yang berprestasi.
Sementara itu, koordinator Anker Persipuramania Yason Samonsabra menyesalkan maraknya penjualan jersey Persipura bintang empat yang dijual bebas tanpa ada pengontrolan demi mutu yang ketat, dan juga potensi kehilangan pemasukan bagi Persipura.
“Saya prihatin dengan maraknya jersey bintang empat tanpa kontrol, dan juga menjatuhkan kualitas jersey asli Persipura,” kata Samosabra.
Ditambahkan, pihaknya sudah meminta agar menejemen Persipura mulai mengecek semua jersey klub agar tidak merugikan semua pihak, terutama pemasukan bagi tim kesayangan mereka.
Anker Persipuramania juga bekerja sama dengan salah satu toko di wilayah Waena, dekat RS Dian Harapan sebagai tempat penjualan jersey Persipura.
“Saat ini jersey Persipura bisa dibeli pada bagian penjualan yang sudah ditentukan misalnya di Kota Jayapura bisa dibeli di Papua Trade Center [PTC] Entrop ada The Coment Persipuramania yang telah membuka salah satu toko khusus menjual suvenir Persipura mulai dari topi, gelas, sandal dan jersey,” katanya.
Thanks atas berita yang telah disampaikan
Sama-sama