Persoalan Insentif Nakes, Ini Penjelasan Humas RSUD Nabire
Nabire, 18 September 2024 – Para tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Nabire Papua Tengah, kembali mempertanyakan keterlambatan pembayaran insentif mereka, yang seharusnya sudah dibayarkan sejak Juli lalu. Hingga kini, memasuki triwulan III, insentif tersebut masih belum diterima, meski para nakes telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan kewajiban.
Menanggapi persoalan tersebut, Humas RSUD Nabire, Agus Saputra, kepada Nabirenet, menjelaskan, kendala utama terletak pada pengelolaan anggaran.
“Sebagian dana untuk insentif ternyata dibebankan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Nabire, sementara pengaturan penggunaan anggaran BLUD membatasi alokasi dana, di mana 80% harus digunakan untuk operasional rumah sakit dan hanya 20% untuk kesejahteraan tenaga kesehatan. Hal ini membuat pembayaran insentif tertunda,” ujar Agus Saputra, Rabu (18/09) siang.
“Penjelasan dari pihak keuangan kurang memuaskan, sehingga teman-teman nakes merasa kecewa. Kami diberitahu bahwa dana untuk 12 bulan ke depan sebenarnya sudah ada, namun ternyata sebagian dana dibebankan ke RS. Ini yang menjadi dilema, mengingat kebutuhan operasional di RS sangat besar,” tambahnya.
Keterlambatan ini memicu kekhawatiran bahwa jika hak-hak mereka tidak segera dibayarkan, pelayanan di rumah sakit bisa terganggu. Para nakes mengancam akan menghentikan pelayanan jika insentif tidak segera dicairkan.
“Kami akan bicara ke keuangan, karena jika tidak dibayarkan, yang disampaikan teman-teman nakes akan tidak melakukan pelayanan bisa tertutup itu yang sangat disayangkan. Tetapi kami akan bicarakan, tetapi nanti kita akan konfirmasi ke Direktur berhubung Beliau ada kegiatan di luar Nabire,” terang Agus.
Agus berharap agar pelayanan di RSUD tetap berjalan dengan baik, dari pihak manajemen membayarkan hak mereka yang membuat mereka saat ini protes dan tidak bisa didiamkan kerena bagaimana pun juga itu hak semuanya.
Sebelumnya, Pegawai negeri karyawan/karyawati BLUD RSUD Nabire mendatangi Kantor Keuangan Pemda Nabire untuk menanyakan pembayaran insentif triwulan II yang tertunda, Rabu (18/09).
(Baca Juga : Nakes RSUD Nabire Pertanyakan Hak Insentif yang Belum Dibayar)
Menurut Soni Aranggear, salah satu tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Nabire, insentif triwulan pertama sudah dibayarkan, namun hingga kini, triwulan kedua yang seharusnya telah diterima belum juga diberikan, meski sebentar lagi memasuki triwulan ketiga.
[Nabire.Net/Sitti Hawa]
Di harapkan KPK bisa langsung terjun ke kabupaten Nabire ….karna banyak keganjalan dalam pemerintahan di kabupaten Nabire….BPK kurang di percayai dalam melakukan pemeriksaan keuangan