“Perlu Sinergitas antara Kemenkes dengan Pemda di Papua Tengah dalam Implementasi Sistem Transformasi Kesehatan”
Nabire, Tim dari Dirjen Nakes Kementerian Kesehatan hadir untuk menindaklanjuti arahan dari Menteri Kesehatan RI terkait implementasi Permenkes 37 Tahun 2022 tentang Bantuan Pendidikan Kedokteran Afirmasi.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di AKPER Nabire dalam suatu Rapat Koordinasi Percepatan Pemenuhan SDM Kesehatan Kabupaten Deiyai dan Nabire, Papua Tengah, Kamis siang (06/07/2023).
(Baca Juga : Bupati Deiyai akan Sekolahkan 15-20 Calon Dokter dan Dokter Gigi Asli Deiyai)
Hadir dalam kegiatan ini Bupati Deiyai, Ateng Edowai, S.Pd.K, M.Pd, Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan di Dirjen Nakes Kementerian Kesehatan, Anna Kurniati, S.K.M., M.A., Ph.D, Tim dari Kementerian Kesehatan RI yang terdiri dari Direktorat Penyediaan, Direktorat Pendayagunaan, Tim Kerja dari Jadwal Pembinaan dan Pengawasan serta Tim Hukum dari Kemenkes dengan jumlah Tim 23 orang, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, dr.Silwanus A. Sumule, dr. SpOG (K) Obginsos., MH.Kes, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Nabire, S.Kep.Ns.,M.Kes, Kepala Dinas Kabupaten Deiyai, Paniai dan Intan Jaya, Direktur RSUD Deiyai dan Direktur RSUD Nabire, Direktur Poltekkes Kemenkes Jayapura dan Sorong, Ketua Prodi Keperawatan Nabire Poltekkes Jayapura.
Tim dari Kementerian Kesehatan RI mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut pertemuan Bupati Deiyai dengan Menteri Kesehatan di Jakarta pada tanggal 26 Juni 2023.
Selain itu kehadiran Tim dari Kemnkes juga untuk percepatan pemenuhan SDM Kesehatan di Papua Tengah khususnya di Nabire dan Deiyai.
Sementara itu para Kepala Dinas dari Kabupaten Paniai, Intan Jaya dan Nabire diminta untuk mengkomunikasikan kepada masing-masing Bupati agar segera mengimplementasikan Permenkes 37 Tahun 2022.
Saat diwawancarai Nabire.Net, Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan di Dirjen Nakes Kementerian Kesehatan, Anna Kurniati, S.K.M., M.A., Ph.D, menjelaskan, Kemenkes sedang menjalankan komitmen untuk transformasi sistem kesehatan.
“Kesehatan itu sudah didesentralisasikan, artinya akan ada peran dari daerah juga. Tidak mungkin sistem transformasi kesehatan itu akan berjalan kalau tidak ada sinergi dari Kemenkes selaku pemerintah di tingkat pusat dengan yang di daerah termasuk Provinsi dan Kabupaten Kota”, kata Anna Kurniati.
Dikatakan, beberapa waktu yang lalu telah diadakan pertemuan antara Bupati Deiyai dengan Menkes RI. Salah satu yang menjadi concern besar dari kawan-kawan di kabupaten/kota adalah kurangnya SDM Kesehatan terutama tenaga dokter, tenaga dokter gigi, tenaga dokter spesialis dan tenakes yang lain.
“Kami menyadari, kabupaten-kabupaten yang ada di Papua ini banyak yang mengalami kesulitan dalam pemenuhan tenaga kesehatan, Kemenkes mendorong supaya pemenuhan itu menggunakan mekanisme yang lebih permanen yang sudah ada regulasinya yaitu ASN. Tapi disadari bahwa semua kabupaten memiliki kemampuan untuk menyediakan formasi sesuai kebutuhan. Sehingga untuk daerah tertentu atau daerah 3T, Kemenkes sebagai pemerintah hadir disana. Kita bantu pemda untuk bisa memenuhi tenaga kesehatan”, tutur Anna Kurniati.
Dijelaskan, Kemenkes punya peran penugasan khusus untuk Puskesmas, penugasan khusus untuk pendayagunaan dokter spesialis, selain itu ada program wajib bagi dokter yang baru lulus dengan pelaksanan program internshipnya, untuk meningkatkan kompetensi dan juga profesionalisme dokter dan dokter gigi yang baru lulus.
Selain itu, Kemenkes juga punya program afirmasi untuk memberikan kesempatan kepada putra-putri dari daerah untuk mendapatkan beasiswa pendidikan, sehingga ketika sudah selesai, yang bersangkutan akan kembali mengabdi dimana dia diusulkan oleh daerahnya.
“Dengan begitu ada kebijakan yang sifatnya strategis jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Karena kita juga sadari bahwa upaya untuk meningkatkan produksi ketersediaan jumlah, kemudian juga untuk pemenuhan dan pemerataannya itu sesuatu yang cukup kompleks pelaksanaannya”, tandas Anna Kurniati.
Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan di Dirjen Nakes Kementerian Kesehatan, Anna Kurniati, S.K.M., M.A., Ph.D, berharap, melalui kegiatan hari ini, ada sinergi lewat Desk bersama, sama-sama dipetakan persoalannya itu apa, khususnya yang berkaitan dengan tenaga kesehatan, sehingga nanti bisa disesuaikan, yang bisa dilakukan oleh daerah apa, komitmennya apa, dan apa yang bisa difasilitasi oleh Kemenkes. Jadi harus ada langkah-langkah yang sudah kongkrit supaya kawan-kawan yang ada di daerah ini yang selama ini kesulitan mendapatkan tenakes sehingga pelayanannya tidak bisa optimal itu bisa lebih baik dalam memberikan pelayanan.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan