Pemuda Katolik Buka Posko Kemanusiaan untuk Pengungsi Konflik Intan Jaya dan Puncak
Nabire, 25 Mei 2025 – Pemuda Katolik Komisariat Daerah (KOMDA) Papua Tengah resmi membuka Posko Pusat Kemanusiaan sebagai wujud kepedulian terhadap penderitaan masyarakat sipil akibat konflik bersenjata di Intan Jaya dan Puncak.
Kegiatan kemanusiaan ini mengacu pada motto Uskup Keuskupan Timika, “Ego Sum Ostium” (Akulah Pintu Bagi Domba-domba-Ku), yang diterjemahkan Pemuda Katolik sebagai ajakan untuk menjadi jalan perdamaian dan harapan bagi umat yang tertindas.
Konflik berkepanjangan antara TNI-POLRI dan TPNPB di wilayah tersebut telah menyebabkan dampak kemanusiaan yang serius, termasuk pengungsian besar-besaran, trauma psikologis, hingga kondisi masyarakat sipil yang sakit dan terabaikan.
Tuntutan Pemuda Katolik KOMDA Papua Tengah:
-
Mendesak TNI-POLRI dan TPNPB segera menghentikan gencatan senjata yang menimbulkan ketakutan di tengah warga.
-
Meminta pemerintah menghentikan pendropan pasukan militer organik dan non-organik ke Intan Jaya dan Puncak.
-
Menyerukan penyelesaian konflik secara damai, humanis, dan bermartabat.
-
Mendorong Negara Republik Indonesia membuka ruang dialog kemanusiaan yang melibatkan semua pihak.
Sebagai bentuk kepedulian konkret, Pemuda Katolik membuka penggalangan bantuan kemanusiaan berupa:
-
Makanan & Minuman: Beras, mie instan, telur, minyak goreng, gula, kopi, teh, makanan kaleng, dan lainnya.
-
Pakaian Layak Pakai: Untuk dewasa, remaja, bayi, termasuk selimut dan kelambu.
-
Obat-obatan & Alat Mandi: Sabun mandi, sabun cuci, sikat gigi, dan alat tulis.
-
Donasi Uang Tunai: Melalui Rekening Bank Papua No. 9000201137745 atas nama PEMUDA KATOLIK KOMDA PAPUA TENGAH.
Posko Pusat Kemanusiaan dibuka setiap hari:
-
Tanggal: 25 Mei – 5 Juni 2025
-
Jam Operasional: 08.00 – 21.00 WIT
-
Lokasi: Asrama Pusat SMP Bukit Meriam, halaman Gereja Katolik Bukit Meriam
Koordinator posko, Kristianus Madai, mengajak seluruh umat Katolik di lima dekenat Keuskupan Timika dan para pemerhati kemanusiaan untuk bersama-sama berbela rasa demi membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban konflik.
“Manusia adalah citra kasih Tuhan. Kita semua rindu hidup damai dan bersaudara. Mari wujudkan perdamaian dengan kasih, bukan kekerasan,” tegasnya.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan