Pemprov Papua Tengah Gandeng UNICEF Bangun Pendidikan Inklusif Sejak Dini

(Pemprov Papua Tengah Gandeng UNICEF Bangun Pendidikan Inklusif Sejak Dini)

Nabire, 10 Juni 2025 – Pemerintah Provinsi Papua Tengah menegaskan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia yang unggul sejak usia dini melalui penguatan pendidikan inklusif. Hal ini ditegaskan dalam pembukaan kegiatan Workshop Pengembangan Peta Jalan Pembelajaran Literasi Dasar dan PAUD Berkualitas yang Sensitif GEDSI (Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial) yang digelar di salah satu hotel di Nabire, Selasa (10/6/2025).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Marthen Ukago.

Dalam sambutan yang dibacakannya, Ukago menyampaikan bahwa salah satu prioritas utama pembangunan Papua Tengah adalah menciptakan sumber daya manusia yang unggul sejak dini. Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, melainkan perlu membangun sinergi dengan berbagai pihak, termasuk UNICEF.

“Dan tentunya untuk mencapai hal itu, pemerintah tidak bisa jalan sendiri. Harus ada sinergi dari pihak lain, terlebih untuk masa depan anak-anak di tanah ini,” ungkapnya.

Workshop ini menjadi bagian penting dari kerja sama antara Pemerintah Provinsi Papua Tengah dengan UNICEF dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif, khususnya untuk anak-anak di wilayah-wilayah terpencil dan penyandang disabilitas.

Perwakilan UNICEF Tanah Papua, Pria Santri Beringin, yang hadir sebagai Education Specialist UNICEF, juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam memperluas dampak dari program-program pendidikan yang berpihak pada anak.

“Keberadaan kami untuk mendukung program-program prioritas pemerintah. Ini bukan hanya membawa nama UNICEF, namun ini adalah tugas kita bersama untuk memberikan manfaat dan bisa menolong lebih banyak lagi anak-anak di Papua Tengah ini,” jelasnya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 10–11 Juni 2025, ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan OPD, para pengajar PAUD, serta pengelola yayasan pendidikan dari berbagai wilayah di Papua Tengah. Workshop ini diharapkan menghasilkan peta jalan yang konkret dalam pengembangan pendidikan dasar dan PAUD yang inklusif, sensitif terhadap gender dan disabilitas, serta mampu menjangkau seluruh anak di tanah Papua.

[Nabire.Net/Musa Boma]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *