Overkapasitas dan Minim Pengawasan, Dirjen Kemenimipas Siapkan Solusi untuk Lapas Nabire

(Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas). Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Irjen. Pol. Mashudi, S.I.K., S.H., M.Hum)
Nabire, 3 Juni 2025 – Kericuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nabire menuai perhatian serius dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas). Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Irjen. Pol. Mashudi, S.I.K., S.H., M.Hum, turun langsung ke Nabire untuk meninjau kondisi dan mengevaluasi sistem pengamanan yang ada.
Dalam kunjungannya, Mashudi menegaskan pentingnya evaluasi terhadap penerapan standar operasional prosedur (SOP) pengamanan yang telah diterbitkan awal 2025. Ia menyoroti lemahnya infrastruktur di Lapas Nabire, salah satunya karena belum adanya menara pengawas di empat sisi kompleks lapas.
“Kami pastikan pembangunan menara pengawas segera dilakukan. Selain itu, struktur tembok lapas yang masih menggunakan bahan plat akan diperkuat karena wilayah Nabire rawan gempa,” ujar Mashudi kepada awak media di Lapas Nabire, Selasa (03/06).
Masalah overkapasitas juga menjadi fokus pembenahan. Saat ini, jumlah warga binaan secara nasional telah melebihi 277 ribu orang. Sebagai solusi, Kemenimipas telah melakukan relokasi lebih dari 800 narapidana ke lapas dengan kapasitas lebih rendah di wilayah Jawa Tengah dan Nusa Kambangan.
Mashudi juga menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia. Sebanyak 4.414 CPNS pemasyarakatan yang baru direkrut akan terlebih dahulu menjalani pelatihan intensif sebelum ditugaskan ke lapangan.
“Tidak boleh lagi ada CPNS yang langsung turun tanpa pembekalan yang memadai,” tegasnya.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Mashudi memastikan bahwa pembinaan narapidana tetap menjadi prioritas utama.
“Kami ingin warga binaan keluar sebagai pribadi yang lebih baik dan mandiri,” tutupnya.
[Nabire.Net/Imran]
Tinggalkan Balasan