Melestarikan Budaya Lokal Melalui Festival Budaya Daerah Intan Jaya 2017

Sebanyak 23 kelompok sanggar seni dari 8 Distrik yang ada di kabupaten Intan Jaya, Papua, mengikuti gelaran Festival Budaya Daerah kabupaten Intan Jaya 2017, yang dihelat dari tanggal 17 hingga 19 September 2017.

Festival Budaya Daerah Intan Jaya tersebut menghadirkan lomba seni tari, seni musik dan lomba stand pameran yang memamerkan kerajinan tangan khas budaya lokal, dengan tujuan untuk melestarikan budaya daerah lokal yang merupakan warisan leluhur yang harus terus dipertahankan.

Dalam ajang yang dilaksanakan oleh Pemerintah kabupaten Intan Jaya melalui Dinas Kebudayaan & Pariwisata tersebut, beragam cerita ditampilkan dalam seni tari, seperti tari berburu, tari pesta peresmian rumah adat, dan masih banyak tarian lainnya.

Albert Runaweri selaku Dewan Juri dan perwakilan Dewan Kesenian Papua Provinsi Papua, sangat bangga dan mengapresiasi pelaksanaan ajang Festival Budaya Daerah Intan Jaya ini.

Dirinya menilai, begitu banyak budaya lokal yang sangat menarik dan perlu untuk diekspos serta dilestarikan sehingga bisa menjadi warisan bagi generasi penerus.

Alberth menambahkan, budaya di kabupaten Intan Jaya sangat banyak, mulai dari cerita rakyat yang diekspresikan lewat tarian atau lagu, seperti yang ditampilkan kelompok sanggar seni yang ada di Intan Jaya, selain itu ada kerajinan tangan yang dibalik hasil karya kerajinan tangan itu ada kisah menarik yang diimplementasikan melalui hasil karya tangan-tangan warga Intan Jaya, misalnya kapak batu, serat kayu, kulit bia, dan masih banyak lagi.

“Untuk memberi penilaian kepada budaya suatu suku, sangat tidak bisa dilakukan karena budaya itu memiliki nilai sejarah yang sangat berharga, apalagi di Papua yang memiliki lebih dari 250 suku, namun hal yang perlu dikembangkan adalah bagaimana agar budaya tersebut bisa terus dipertahankan dan dilestarikan, dan nantinya akan diteruskan oleh generasi muda di tahun-tahun mendatang, karena di jaman modern seperti saat ini, budaya lokal berangsur-angsur sudah mulai dilupakan”, beber Alberth.

Alberth yang mengagumi keindahan panorama alam Intan Jaya serta kebaikan warganya berharap semoga melalui kegiatan Festival Budaya Intan Jaya ini, seni dan budaya yang selama ini menarik dan sangat banyak, bisa diketahui masyarakat dan nantinya akan menjadi warisan berharga bagi Intan Jaya khususnya dan Tanah Papua.

Festival Budaya Daerah kabupaten Intan Jaya yang berlangsung 2 hari tersebut mendapat respon positif dengan antusiasme warga masyarakat yang mengikutinya.

Tampil sebagai juara pertama lomba stand pameran adalah Distrik Sugapa, diikuti Distrik Mbiadoga, dan tempat ketiga Distrik Homeo. Untuk harapan I diraih Dustruk Ugimba, diikuti Distrik Tomosiga sebagai harapan II dan Distrik Hitadipa sebagai harapan III.

Sementara untuk lomba musik tradisional, kelompo sanggar SMA Negeri 3 Sugapa, Distrik Sugapa, tampil sebagai kampiun, diikuti sanggar Suguakoe dari kampung Bilai Distrik Homeo, lalu sanggar Maju Bersama dari kampung Kumbalagupa Distrik Sugapa sebagai juara 3. Harapan I diraih oleh sanggar dari kampung Sakumba Distrik Hitadipa, lalu ada sanggar dari kampung Mbamogo Distrik Agisiga sebagai juara harapan II, dan juara harapan III diraih sanggar Mbainggela dari kampung Eknemba, Distrik Sugapa.

Sedangkan untuk lomba tarian tradisional, sanggar Songgela dari kampung Yokatapa, Distrik Sugapa berhak menjadi yang terbaik, diikuti juara kedua Sanggar kampung Sakumba Distrik Hitadipa, lalu ada sanggar dari kampung Bilai Distrik Homeo sebagai juara ketiga. Lalu untuk harapan I diraih sanggar dari kampung Mbamogo Distrik Agisiga, harapan II diraih sanggar dari kampung Pugisiga, Distrik Hitadipa, dan juara harapan III diraih sanggar dari kampung Jalai, Distrik Sugapa, kabupaten Intan Jaya.

[Nabire.Net/Hendra.S]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *