Kontrakan Tak Diperpanjang, Mahasiswa Dogiyai Kota Studi Bandung Terpaksa Harus Minggat
Mahasiswa asal kabupaten Dogiyai yang sedang menuntut ilmu di kota studi Bandung terpaksa harus keluar dari kontrakannya. Hal itu disebabkan belum dibayarnya uang kontrakan sesuai yang telah disepakati.
Hal ini dikatakan Kristianus Iyai melalui surel kepada Nabire.Net, rabu sore 20 Juni 2018.
Dikatakan Kristianus, penghuni kontrakan mahasiswa yang berada di Jl. Wangsareja No.11 Paledang itu terpaksa harus keluar karena memang waktu kontrak telah selesai.
“Rumah kontrakan ini bukan baru, tapi kami mulai sewa pada tahun 2014 ketika mahasiswa asal kabupaten Dogiyai semakin banyak kuliah di Bandung. Tujuan kami ambil rumah kontrakan ini adalah jelas untuk saling kumpul bersama, saling mengenal, saling berdiskusi satu dengan yang lain”, jelas Kristian.
Kristian juga menambahkan, tahun ini memang pemerintah daerah sangat lambat mencairkan dana TA dan dana Pemondokan sesuai hak mahasiswa, pemerintahan tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Ia mencurigakan mungkin karena pilkada berkepanjangan tahun ini menyebabkan dana ini tersendat di kabupaten.
Sementara menurut Andreas Tagi selaku Ketua Korwil Bandung, kinerja dari Dinas Pendidikan Dogiyai perlu dipertanyakan terkait pengelolaan dana tugas akhir dan pemondokan tahun ini.
“Ini hak mahasiswa yang harus didapat setiap tahun di setiap kota studi dari Sabang sampai Merauke sesuai amanah otonomi khusus, kalau begini kinerja pelayanan seluruh SKPD kabupaten Dogiyai, bagaimana nasib mahasiswa yang tidak punya asrama hanya mengharapkan uluran tangan pemerintah setiap tahun”, keluhnya.
Andreas mengaku sangat kecewa dengan pemerintah kabupaten Dogiyai yang belum mampu mengatasi kebutuhan mahasiswa yaitu asrama. Selama dirinya kuliah di Bandung, Andreas mengakui pemerintah Dogiyai tak pernah ada yang datang mengujungi, berbeda dengan mahasiswa dari kabupaten lain.
“Kami sempat ajukan proposal kepada beberapa pejabat daerah untuk bangun asrama, tapi itu pun pemerintah daerah belum respon sampai saat ini, saya sebagai Ketua Korwil Bandung sangat sedih melihat teman-teman saya yang harus pergi satu persatu dari kontrakan yang kami tinggali dan banyak aktivitas yang mereka korbankan sebagai seorang mahasiswa, saya berharap kepada pemerintah daerah Dogiyai agar bisa memperhatikan kami yang sedang jauh-jauh menuntut ilmu dengan menyediakan satu asrama bagi kami”, harap Andreas.
[Nabire.Net/Kristianus.Iyai]
Tinggalkan Balasan