Kisah Tiga Sekolah Kejuruan Peninggalan Belanda di Lahan Stadion Lukas Enembe
Jayapura, Stadion utama Lukas Enembe merupakan venue utama pelaksanaan PON XX Papua 2021. Stadion yang berada di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, kabupaten Jayapura, Papua ini, merupakan tempat pembukaan dan penutupan PON.
Namun ada cerita menarik di balik lahan yang menjadi lokasi Stadion Utama Lukas Enembe. Dulunya, di atas lahan tersebut, pemerintah Belanda membangun tiga sekolah kejuruan.
Pada masa pemerintahan Belanda di Papua, tahun 1944 hingga 1962, Kampung Harapan waktu itu bernama Kota NICA (Netherlands-Indies Civil Administration). Pemerintah Belanda di Papua atau disebut juga Gouvernement van Nederlands Niew-Guinea membangun tiga sekolah kejuruan pertanian, peternakan dan kehutanan.
Seluruh siswa sekolah tersebut adalah anak asli Papua. Sudah barang tentu biaya pendidikan di sekolah ini ditanggung sepenuhnya oleh Gouvernement van Nederlands Niew-Guinea.
Seluruh siswa tinggal di asrama, bahkan para siswa mendapatkan uang saku dalam setiap bulannya. Untuk siswa kelas satu, dapat uang saku 10 gulden. Siswa kelas dua 20 gulden dan siswa kelas tiga mendapat 30 gulden.
Pelajaran di sekolah ini sepenuhnya menggunakan bahasa Belanda, kurikulum di tiga sekolah ini, dua tahun teori disusul praktik satu tahun. Ketiga sekolah ini ditutup oleh pemerintah Belanda pada 1962.
[Nabire.Net/Hari Suroto]
Tinggalkan Balasan