Ketua DPRD Deiyai Minta Aparat Hentikan Razia Peralatan Tradisional Warga

(Ketua DPRD Deiyai, Petrus Badokapa, berbincang dengan Kapolda Papua)
Deiyai – Ketua DPRD Deiyai Petrus Badokapa, S. Th. M.Th meminta dengan tegas kepada aparat TNI/Polri untuk menghentikan razia anak panah dan noken kulit kayu yang selama ini sering dilakukan di Deiyai.
Hal itu disampaikan Badokapa saat menghadiri pertemuan dengan Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, di Waghete Deiyai (18/05).
Petrus mengatakan, anak panah dan noken adalah bagian dari tradisi budaya leluhur yang diwariskan turun temurun. Tentu sebagai bangsa yang bermartabat, budaya tersebut harus dilindungi.
Jika memang dalam kehidupan sehari-hari, ada hal-hal yang dicurigai, hal itu seharusnya dilakukan dengan baik seperti disosialisasikan atau secara persuasif, bukan dengan merampas dan merusak busana adat tersebut.
“Anak panah bukan simbol separatis, tapi nilai dari budaya dan tradisi suku Mee yang dipegang oleh kaum laki-laki. Oleh karena itu tidak boleh lagi lakukan razia noken kulit kayu dan anak panah di kawasan Deiyai”, tutup Badokapa.
[Nabire.Net]
Salut pak Badokapa engkau merakyat dan membela kebenaran itu sebagai tugas dan tanggung jawab sungguh mulia. Merakyat dan mengeluarkan suara rakyat yg tertindas ini Tuhan memberkati.