Ketua DPRD Deiyai Minta Aparat di Papua Kedepankan Sisi Humanis & Kemanusiaan

(Ketua DPRD Deiyai Minta Aparat di Papua Kedepankan Sisi Humanis & Kemanusiaan)

Deiyai, Ketua DPRD Deiyai, Petrus Badokapa, meminta dengan tegas kepada aparat keamanan di tanah Papua untuk selalu mengedepankan sisi humanis dan kemanusiaan dalam melaksanakan tugasnya.

Hal itu disampaikan Petrus Badokapa dalam rilis persnya yang diterima Nabire.Net, kamis (15/07). Dikatakan Petrus, ia meilihat pengalaman pada saat mahasiswa di Jayapura mau aksi penolakan penetapan RUU Otsus Jilid 2 (14/07)

“Penetapan RUU Otsus Jilid II, kami nilai memang dibuat secara sepihak tanpa melibatkan orang Papua. Sehingga, sangatlah wajar dalam dunia demokrasi untuk para mahasiswa lakukan aksi penolakan terhadap pembahasan RUU di Jakarta,” katanya.

Petrus sangat menyangkan sikap arogansi yang diperlihatkan aparat keamanan kepada orang Papua, terutama dalam penanganan aksi damai yang dilakukan adik-adik mahasiswa. Hingga ada dua mahasiswa (Olison Pakage, Doni Pekei) harus berdarah-darah akibat dipukul dari aparat kepolisian dan sejumlah mahasiswa lain yang kena pukulan.

Kepada Kapolda Papua, Petrus meminta agar memberikan hukuman kepada para aparat kepolisian yang telah dengan jelas dan nyata telah mengeluarkan darah dari mahasiswa Papua. Hal ini sangat keterlaluan.

“Saya ingin tanya, kenapa terjadi perbedaan cara penanganan aksi damai di Jawa dengan Papua ? Karena, kami lihat dari berita (Video) penanganan aksi di Jawa selalu mengedepankan sisi humanis. Tetapi, sangat berbeda jauh sekali dengan aparat kepolisian yang bertugas di atas tanah Papua. Saya lihat, aparat kepolisian selalu arogan terhadap para mahasiswa,” ujarnya.

Pertanyaan selanjutnya, apakah dengan aksi damai para mahasiswa Papua ini dengan begitu saja akan membatalkan pembahasan RUU Otsus di Jakarta? Sama sekali tidak. Sehingga, sangat disayangkan sikap berlebihan hingga mengeluarkan darah mahasiswa Papua di Jayapura.

“Sebagai pimpinan wakil rakyat saya mau minta dan tegaskan untuk ke depan aparat keamanan harus hargai keterbukaan demokrasi di negara ini dalam hal menyampaikan pendapat dari siapapun. Demikian pernyataan saya sebagai Ketua DPR Kabupaten Deiyai,” tutup Petrus.

[Nabire.Net]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *