Kasus HIV/AIDS Melonjak di Nabire, KPA Kabupaten Nabire Hadapi Tantangan Anggaran Terbatas

(Kasus HIV/AIDS Melonjak di Nabire, KPA Kabupaten Nabire Hadapi Tantangan Anggaran Terbatas)

(Ketua KPA Nabire, Paola Pakage di tengah, didampingi Staf KPA)

Nabire, Hingga akhir bulan Juni 2023, jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di kabupaten Nabire tercatat sebanyak 9.550 kasus dan menduduki urutan pertama di Provinsi Papua. Hal itu sesuai data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua.

Berkaitan dengan hal tersebut, Nabire.Net mewawancarai Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) kabupaten Nabire, Ibu Paola Pakage, Senin siang (18/09/2023).

Kepada Nabire.Net, Paola Pakage membenarkan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS di Nabire hingga 30 Juni 2023 mencapai 9.550 kasus yang sudah terperiksa.

Namun Paola Pakage mengatakan, pihaknya juga mengalami kendala berkaitan dengan minimnya anggaran yang tersedia.

Paola Pakage sendiri mengaku prihatin dengan jumlah kasus di Nabire. “Peran KPA tentunya mengkoordinir dinas-dinas terkait untuk mengambil bagian dalam penanganan HIV/AIDS di kabupaten Nabire.”

Ditambahkan, KPA juga aktif melakukan sosialisasi di tingkat sekolah. “Untuk sekarang ini atau dalam 3 bulan ini, kami lagi fokus sosialisasi ke gereja-gereja setelah itu baru kami lanjutkan ke sekolah-sekolah.”

Saat ditanya bagaimana peran KPA dalam menggandeng Tokoh Agama dan Tokoh Adat/Tokoh Masyarakat, Paula Pakage mengatakan, kalau Tokoh Agama dan Tokoh Adat menjadi bagian dalam kerja sama lintas sektor.

“Tetapi yang akan kami lakukan karena kami baru, artinya KPA sudah lama tetapi kami baru di aktifkan dan mendapatkan Sekretariat, jadi kami akan melakukan koordinasi lintas sektor dulu. Mengenai bagaimana pembagian tugas dan melakukan itu ke adat maupun agama, itu akan kami rapatkan lintas sektor,” ungkap Paola Pakage selaku ketua KPA kabupaten Nabire.

Saat ditanyakan apa faktor utama pencetus kasus HIV/AIDS di Nabire dan bagaimana memutus mata rantai dan akar penyebabnya, Paula Pakage menjelaskan bahwa untuk Papua dan lebih khususnya untuk kabupaten Nabire itu penyebab utama penyebaran HIV AIDS meningkat akibat pergaulan bebas atau seks yang beresiko, terlebih khusus itu usia rentang anak-anak muda-mudi yang sudah sangat tidak terkontrol.

“Dan kita dari KPA juga mengharapkan kepada masyarakat untuk bertindak, karena tidak bisa kami dari KPA saja yang melakukan itu, tetapi semua baik itu Adat, Agama bahkan Masyarakat dan juga kesadaran dari setiap orang yang diberi hikmat dari Tuhan untuk menyikapi hal yang sekarang kita lagi hadapi yaitu HIV AIDS,” pungkas Paola Pakage.

[Nabire.Net/Sitti Hawa/Noni Matatar]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *