Jelang Pemilu, Generasi Pemuda Wajib Perangi Jual Beli Suara

1

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Nabire berpesan dan berharap kepada para gererasi muda untuk tidak mengunakan politik kotor seperti jual beli suara untuk memperoleh jabatan politik. Bahkan sebaiknya sesuai dengan semangat reformasi, generasi muda dalam upaya merebut kursi pemimpin wajib memerangi jual beli suara untuk sebuah jabatan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPD KNPI Nabire, Norbertus Mote,SE,M.Si. Dikatakan Norbert, sesuai semangat reformasi yang dikobarkan oleh para mahasiswa dan generasi muda kala itu dimana, orde baru yang tidak sejalan serta bertentangan dengan hati nurani masyarakat, para pemuda dan mahasiswa merelahkan jiwa dan raga bahkan nyawa demi terwujudnya reformasi.

“Gerakan Reformasi ini melawan rezim otoriter zaman orde baru yang membungkam seluruh komponen anak bangsa pada posisi yang tidak berdaya, gerakan reformasi ini suatu gerakan moral yang murni tidak diintervensi oleh orang, kelompok atau kepentingan serta bukan untuk dibayar uang dan lainnya, gerakan moral ini murni untuk suatu perubahan bagi Indonesia Jaya,” terangnya.

Untuk itu generasi jaman sekarang diharapkan mempunyai tugas agar dapat mengawal reformasi ini secara konsekwen dan konsisten. Dengan semangat reformasi ruang dan peluang bagi generasi muda semakin terbuka dengan terbukanya kran demokrasi, maka pendapat Norbert generasi muda tidak mudah mengalah pada situasi yang ada pada zaman sekarang ini.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa dimana-mana zaman sekarang ini dalam kanca perpolitikan terjadi transaksi politik, jual beli suara atau politik uang, jadi sudah barang tentu jabatan yang disandangnya di beli dengan uang, hal ini ironis dan sangat disayangkan bahkan menciderai proses reformasi dan demokratisasi yang sedang berlangsung, kalau saja politik jual beli suara ini dijadikan kebiasaan serta menjadikan budaya dalam perpolitikan di negeri ini.

Maka tandasnya, keberadaan generasi muda dalam mengawal demokrasi ini perlu dipertanyakan? Kalau saja politik uang ini dipertahan dan tetap berlangsung maka pengetahuan dan moralitas generasi muda patut dipertanyakan pula.

“Belakangan ini politik uang atau beli jabatan/kedudukan dengan uang cukup santer diperaktekkan di Indonesia khusunya di Papua, untuk itu perlu adanya satu gerakan reformasi jilid II untuk memberantas KKN dan Politik Uang yang semakin marak dewasa ini,” imbuhnya seraya menambahkan moralitas dan kecerdasan setiap anak bangsa khususnya generasi muda Anak Papua sedang diuji.

Politik uang ini membuat generasi muda yang sudah siap lahir dan batin untuk menjadi pemimpin politik di Papua terkandas atau terhalang, karena dengan adanya politik uang atau jual beli suara membuat mereka yang belum siap selalu unggul dan hal ini suatu kebetulan. Karena politik jual beli bisa membuat siapapun dapat menjadikan pemimpin.

Katanya, pemimpin yang lahir dengan jual-beli suara ini dalam kepemimpinannya kadang tidak berhasil, lantaran pemimpin tersebut tidak mempunyai idelisme untuk membangun rakyat dan waktunya habis hanya untuk politik balas jasa atau mengembalikan uang pinjamannya, praktek jual-beli suara ini sesuatu fatal yang diperankan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan tidak mampu secara pengetahuan serta tidak kreatif.

Untuk itu, harap Ketua KNPI ini, generasi muda khususnya yang ada di Nabire harus ambil bagian dan dapat berperan atau setidaknya menjadi contoh yang baik untuk generasi selanjutnya. “Kalau politik jual beli suara ini dihapus atau dihilangkan di tanah ini maka generasi muda sudah berhasil menuntaskan praktek kotor yakni jual-beli suara di tanah ini, dan selanjutnya generasi muda akan melihat suatu perubahan-perubahan dalam dinamika kehidupan masyarakat di Tanah Papua dan Indonesia pada umumnya,”akhir Norbert.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *