Ini Kronologi TPNPB-OPM Rampok & Telanjangi 9 Warga di Paniai
Paniai, TPNPB-OPM melakukan perampokan hingga menelanjangi 8 warga sipil dan 1 anggota TNI di Paniai, Papua. Polisi menyebut mereka merupakan TPNPB-OPM Kodap XIII Kegepa Nipo Paniai pimpinan Mathius Gobay.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan peristiwa itu terjadi di Distrik Topiyai, Kabupaten Paniai pada Jumat (7/10) sekitar pukul 14.40 WIT.
(Baca Juga : TPNPB-OPM Rampok & Telanjangi 9 Warga di Paniai, 1 Diantaranya Anggota TNI Bernama Sertu Bayu Prasetyo)
Peristiwa bermula saat 3 orang warga sipil beserta 1 personel TNI selesai mengantar profil tank atau tangki air di Distrik Aradide dan akan kembali ke Kampung Enarotali.
Kemudian pada saat melewati SMP 1 Ekadide, empat orang guru honorer meminta untuk ikut menumpang ke Kampung Enarotali. Mereka menggunakan 2 unit truk sipil.
Kamal menjelaskan, setibanya di Kampung Baguwo, Distrik Topiyai, rombongan tiba-tiba diadang oleh sekitar 20 orang KKB. Para OPM tersebut menggunakan 4 buah senjata api.
“Seketika mereka diadang dan OPM menyuruh mereka untuk turun dari truk kemudian memukul para korban ini menggunakan popor senjata serta ditelanjangi,” kata Kombes Kamal, dalam keterangan yang diterima, Sabtu (8/10/2022).
Selanjutnya anggota OPM itu menanyakan kepada para korban apakah membawa senjata api atau tidak. Saat itu para korban ditendang dan anggota TPNPB-OPM membawa barang-barang elektronik milik korban.
“Mereka adang para korban dan menanyakan apakah membawa senjata atau amunisi. Namun tidak ada yang membawa barang-barang tersebut,” ujarnya.
Masyarakat Kampung Baguwo yang melihat kejadian itu lantas datang dengan tujuan untuk menyelamatkan para korban. Pada saat itu juga OPM langsung meninggalkan TKP.
Melihat situasi yang sedikit landai, personel TNI yang saat itu ada di TKP langsung melarikan diri ke arah Kampung Enarotali. Selanjutnya diantar oleh tukang ojek ke Koramil 1703-01 Enarotali.
“Setelah merampas barang bawaan milik para korban TPNPB-OPM kemudian menyuruh para korban untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Enarotali,” ucap Kamal.
Kamal menambahkan, dari kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa. Namun para korban mengalami sejumlah luka lebam akibat dianiaya oleh TPNPB-OPM.
“Beruntung tidak ada korban jiwa dari kejadian itu, 2 truk yang membawa 8 masyarakat itu tiba di Koramil 1703-01 Enarotali dalam keadaan aman namun terdapat luka lebam akibat terkena pukulan popor senjata oleh OPM,” pungkasnya.
[Nabire.Net/Detikcom]
Tinggalkan Balasan