Ibadah Raya Minggu 1 Juni 2025 di GKII Jemaat Bukit Sion Portanigra Dipenuhi Hadirat Tuhan
Nabire, 1 Mei 2025 – Jemaat Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Klasis Nabire, Bukit Sion Portanigra menggelar Ibadah Raya Minggu pada 1 Juni 2025 dengan penuh sukacita dan kehadiran hadirat Tuhan yang kuat.
Ibadah dipimpin oleh Badan Pengurus Jemaat (BPJ), Kalep Tebai sebagai Worship Leader (WL), didampingi oleh para singers Yulianus Magai dan Amos Bunai. Iringan musik pujian dipandu dengan hikmat oleh pemain keyboard, Luis Tebai.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jakob Zagani. Dalam khotbahnya, ia menegaskan keunikan iman Kristen, dengan mengatakan, “Di dunia ini tidak ada cerita bahwa seorang pemimpin agama atau pemimpin negara mati lalu bangkit kembali dari alam maut. Sama sekali tidak ada cerita seperti itu. Yesus satu-satunya yang mati lalu bangkit di antara orang mati. Melalui kematian-Nya, kita diselamatkan.”
Lebih lanjut, Pdt. Zagani menyampaikan bahwa kemerdekaan, baik bagi sebuah bangsa maupun umat percaya, selalu membutuhkan pengorbanan.
“Kemerdekaan suatu negara harus melalui banyak pengorbanan. Begitu juga kita sebagai orang Kristen, diselamatkan melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Ia dimaki, difitnah, dipukul, dan disiksa demi menyelamatkan umat manusia dari dosa,” ungkapnya penuh penekanan.
Khotbah tersebut berlandaskan pada firman Tuhan dari Ibrani 10:29–31 (TB), yang memperingatkan tentang seriusnya hukuman bagi mereka yang menginjak-injak kasih karunia Allah:
“Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.”
Pdt. Zagani juga menyinggung beberapa bentuk pembalasan Allah terhadap manusia yang menolak kasih karunia-Nya, yaitu:
1. Orang yang menghujat Roh Kudus
2. Orang yang merendahkan hamba Tuhan
3. Pendusta
4. Pencuri
5. Pembunuh
6. Orang yang melakukan kejahatan
Firman Tuhan juga diteguhkan dengan pembacaan dari 1 Korintus 15:26–27, 55–57, yang menekankan kemenangan atas maut melalui Yesus Kristus:
“Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? \[…] Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Ibadah berjalan dengan penuh antusiasme dan semangat pujian dari jemaat yang hadir. Hadirat Tuhan dirasakan kuat sejak awal hingga akhir ibadah, membawa jemaat kepada penyegaran rohani dan semangat untuk terus memberitakan kehidupan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus.
[Nabire.Net/Musa Boma]
Tinggalkan Balasan