Ibadah Penamatan dan Pengutusan di Kampung Bomomani Dogiyai

(Ibadah Penamatan dan Pengutusan di Kampung Bomomani Dogiyai)

Dogiyai – Pada hari Jumat (31/05/2024), telah dilaksanakan Ibadah Penamatan dan Pengutusan di Kampung Bomomani, Distrik Mapia Timur, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah. Acara ini sekaligus menjadi momen pemberian rapor bagi siswa yang naik kelas, dari kelas satu ke kelas dua dan kelas tiga ke kelas empat. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Daerah Mapia 1, Pdt. Amos Magai; Ketua Daerah Mapia 2, Pdt. Timotius Dogomo; dan Ketua Penginjilan Daerah Nabire, Pdt. Oto Tebai, S.Th.

Ibadah dipimpin oleh Yesaya Bunai, seorang pelajar dari Sekolah STA Einyel Micholsen Mapia, Kabupaten Dogiyai. Khotbah disampaikan oleh Pdt. Oto Tebai, S.Th., dengan tema “Allah berkata jangan takut sebab kamu tidak sendiri pergi” dan sub tema “Sebelum terjun lebih baik undur dari awal”. Khotbah tersebut diterjemahkan oleh Ev. Abner Boma, Gembala Sidang di Jemaat Kalfari Karadiri 2.

Dalam khotbahnya, Pdt. Oto Tebai mengajak para penamat untuk memiliki Roh Kudus agar mampu menarik orang-orang yang jauh dari Tuhan, sehingga jemaat bertambah banyak dan menjadi jemaat mandiri. Ia menekankan pentingnya memiliki Roh Kudus untuk melayani masyarakat, terutama dalam mendoakan orang sakit yang datang meminta bantuan.

Ketua Daerah Mapia, Pdt. Amos Magai, dalam sambutannya menegaskan pentingnya mendapatkan rekomendasi daerah bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ia menegaskan bahwa tanpa surat rekomendasi tersebut, para lulusan tidak akan diterima kembali sebagai hamba Tuhan di daerah mereka setelah menyelesaikan pendidikan.

Kapolsek Mapia juga memberikan pesan kepada para hamba Tuhan yang baru saja diutus untuk tidak takut dalam memberitakan Injil, karena mereka tidak akan berjalan sendiri, melainkan selalu disertai oleh Tuhan Yesus. Senada dengan itu, Danramil Mapia menyampaikan semangat kepada para hamba Tuhan untuk melayani dengan sepenuh hati meskipun tanpa gaji, mengutip ajaran untuk menjadikan semua bangsa murid Yesus.

Kepala Sekolah STP, Pdt. Ruben Degei, mengungkapkan keinginan mereka untuk membangun asrama bagi siswa STP dan STA Einyel Micholsen Mapia. Namun, karena keterbatasan dana, kondisi sekolah saat ini memprihatinkan. Pdt. Ruben Degei meminta bantuan dari pemerintah Dogiyai untuk mewujudkan impian tersebut agar anak-anak dapat belajar dengan baik dan kembali memberitakan Injil di daerah masing-masing.

Untuk pengumuman liburan, sekolah akan libur mulai tanggal 31 Mei hingga 5 Agustus, setelah itu kegiatan belajar mengajar akan kembali seperti biasa.

Dengan demikian, acara ini tidak hanya menjadi momen penamatan dan pengutusan, tetapi juga memperkuat tekad para hamba Tuhan untuk terus melayani dan membawa perubahan positif di masyarakat.

*Pewarta : Abed Madai

[Nabire.Net]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *