Ibadah Minggu Pagi, 20 Agustus 2017, Di Jemaat GKI Tabernakel Oyehe Nabire
Jika orang telah ditebus oleh darah Kristus dan telah memperoleh kebenaran tetapi dengan sengaja terus berbuat dosa, tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu kecuali ia bertobat lagi dengan sungguh dan meninggalkan dosa-dosa itu.
Demikian kutipan khotbah dalam Ibadah Minggu Pagi 20 Agustus 2017 di Gereja GKI Tabernakel Oyehe Nabire. Ibadah tersebut dipimpin oleh Pelayan Firman, Pdt. Decky Maker S.Si, dan pembacaan Alkitab serta bahan renungan dari kitab Ibrani 10:26-31.
Saat merenungkan pembacaan firman, Pdt. Decky Maker mengatakan, ketika kita menerima Yesus dalam hidup dan percaya dengan iman bahwa Dia telah menebus dosa-dosa kita, maka oleh kematianNya di atas kayu salib itu kita dimerdekakan dari dosa dan dikuduskanNya. Tetapi apabila kita menyia-nyiakan pengorbanNya dengan sengaja terus berbuat dosa, kita telah menghina Roh kasih karunia Allah dan menginjak-injak Anak Allah.
Oleh karena itu, Pdt Decky Maker mengingatkan agar kemerdekaan yang telah kita peroleh dari pengorbanan Yesus di kayu salib agar tidak disia-siakan dan dipermainkan dengan sengaja berbuat dosa.
Kemerdekaan seperti yang dialami bangsa Indonesa pada setiap tanggal 17 agustus seharusnya memerdekakan bangsa kita dari segala yang membawa penderitaan bagi bangsa kita, namun tentunya kemerdekaan itu harus tetap dalam koridor kebenaran, bebas dari kesewenang-wenangan, bebas dari ketidakjujuran, sama seperti Tuhan Yesus yang telah memerdekakan dan menguduskan hidup kita.
Ibadah minggu pagi di jemaat GKI Tabernakel Oyehe Nabire juga diisi dengan puji-pujian.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan