Ibadah Minggu Pagi, 17 Juli 2016, Di Jemaat GKI Bethania Siriwini Nabire

222

Ibadah Minggu Pagi, 17 Juli 2016, di Jemaat Bethania Asdim Siriwini  Nabire, dipimpin oleh Pdt. S.Wakman S.Si yang mengambil Firman Tuhan yang sudah di tetapkan oleh Komisi Pekabaran Injil GKI Klasis Paniai yaitu dalam Lukas 16 : 1-9 dan yang menjadi topik perenungan di saat itu pada ayat nya yang ke-9.

Dalam khotbahnya, lukas 16 : 1-9 mengungkapkan kepada kita sebuah perenungan tentang bendahara yang tidak jujur. Dalam pengajarannya berkeliling menuju Yerusalem, Yesus bersama sama dengan murid-muridnya dan banyak orang berduyung-duyung yang mengikuti Dia ada dari ahli ahli taurat dan juga orang orang farisi yang bersama sama dalam perjalanan itu. Didalam perjalanan itu Yesus berkata kepada murid muridnya tentang perumpamaan bendahara yang tidak jujur.

Pdt. S.Wakman.S.Si mengatakan kalau kita simak baik baik dalam pembacaan kita kali ini akan memberikan banyak menimbulkan pertanyaan pertanyaan bagi kita di saat ini antara lain mengapa Yesus memuji bendahara yang tidak jujur dalam perumpamaan ini atau seperti Yesus berpihak kepada bendahara yang tidak jujur ini ? Untuk mengawali bagian ini kita perlu merenungkan dan menghayatinya dengan baik.

Kalau kita lihat pada Lukas 16 :1-9, Bendahara, dalam kisah ini, memiliki reputasi yang dapat mengancam kedudukannya, terutama ketika tuannya meminta laporan keuangan. Kuatir menghadapi ancaman pemecatan, ia putar otak, mencari cara agar bisa memperoleh bantuan di kemudian hari. Dengan cerdik ia mengambil hati orang yang berhutang kepada majikannya, dengan mengurangi jumlah hutang orang tersebut (Lukas 16:5-7). Mungkin si bendahara melakukannya dengan mengurangi jumlah bunga pinjaman orang tersebut yang seharusnya menjadi komisi untuk dia. Dengan apa yang telah dilakukannya, si bendahara berharap telah menanam budi sehingga suatu saat bisa memperoleh bantuan dari orang tersebut.

Bendahara yang tidak jujur ini telah belajar dari kegagalannya. Ia mengorbankan miliknya dan kemudian memberikannya pada orang lain supaya ia dapat mengambil keuntungan dari pemberian itu dikemudian hari. Cerdik bukan? Itulah yang dipuji Yesus dari bendahara ini, bila Dia membandingkannya dengan anak-anak terang (Lukas 16:8). Meskipun mungkin saja anak-anak dunia menggunakan harta untuk hal-hal yang tidak benar, mereka tetap memikirkan keuntungan semaksimal mungkin yang dapat diberikan harta mereka.

Seharusnyalah kita bijak dalam memaksimalkan penggunaan harta, yang sudah dipercayakan pada kita. Ingatlah bahwa harta tidak dapat dibawa mati. Harta hanya bernilai selama kita hidup saja. Oleh sebab itu jangan gunakan harta hanya untuk kepentingan diri sendiri, gunakanlah juga untuk kemaslahatan orang lain. Karena memiliki harta berarti juga menyandang tugas penatalayanan, maka kita harus memikirkan bagaimana menggunakan harta dalam pelayanan untuk memuliakan Allah.

Ibadah Minggu pagi ini juga diisi lagu-lagu pujian dari solo PAM, Solo PW, dan Vokal Grup Elsadai. Sedangkan jemaat yang hadir sebanyak 126 jiwa. Ibadah berjalan dengan baik dari awal hingga akhir ibadah.

(Bethania)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *