Ibadah Minggu Pagi 11 Maret 2018, Di Jemaat GPT Kristus Raja Nabire

Bertempat di Gereja Pentakosta Tabernakel (GPT) Kristus Raja, Jemaat Kalinona, Nabire, telah dilaksanakan Ibadah Minggu Pagi, 11 Maret 2018. Ibadah dipimpin Pdm. Surya Roreng, dan bahan renungan diangkat dari Kitab Keluaran 14:1-14 dengan nats ‘Firaun Bertindakk Untuk Penghabisan Kali”.

Dalam khotbahnya Pdm. Surya Roreng mereview materi Firman Tuhan dua minggu lalu tentang bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir. Tuhan tidak membawa bangsa Israel melewati jalan orang Filistin tetapi melalui jalan yang Tuhan telah sediakan.

Dalam ayat 1 dikatakan bahwa setelah orang Israel jalan jauh melewati padang gurun tetapi Tuhan menyuruh untuk kembali dan berkemah Pi-Harirot tepi laut. Ini menggambarkan kita harus belajar mendengarkan suara perintah Tuhan. Mungkin kita merasa jalan mundur, namun kita harus percaya pada Tuhan karna jalan Tuhan pasti yang terbaik. Dalam ayat 4 dijelaskan itu semua untuk menyatakan kemulian Tuhan.

Dalam ayat 10 dikatakan bahwa orang Mesir bergerak menyusul orang Israel. Orang Israel menjadi ketakutan dan orang Israel berseru-seru kepada TUHAN. Ini memberikan gambaran kita sudah sering mujzat dari Allah tetapi terkadang kita menjadi takut karena masalah yang kita hadapi. Janganlah kita menjadi lemah karena perkataan orang lain ataupun masalah yang kita hadapi.

Dalam kitab “Keluaran 13:22” dikatakan bahwa dengan adanya tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari melindungi dan menyertai bangsa Israel di padang gurun. Ini memberikan gambaran bahwa penyertaan Tuhan slalu nyata dalam buat kita umatNya. Kita harus slalu ingat janji Tuhan.

Pada ayat 5 , Kita harus siap karena dunia tidak akan dengan mudah melepaskan anak-anak Tuhan dari perbudakan (belenggu dosa). Pada ayat 11 & 12, Hati-hati terhadap padang gurun (kesusahan) yang kita alami dalam perjalanan hidup. Dalam ayat 6 – 8 dijelaskan jangan gentar terhadap dunia adan kekuatannya.

Perbedaan bangsa Mesir vs bangsa Israel sangat berbeda jauh. Bangsa Mesir memiliki 600 kereta, mempunyai perwira ahli dan sudah mapan, sedangkan bangsa Israel hanya berjalan kaki, cuman bekas budak dan baru merdeka (amatiran). Tetapi ingat janji Tuhan dalam ayat 14 dikatakan bahwa Tuhan yang akan berperang untuk kita dan kita akan diam saja.

Ditambahkan dalam kitab 2 Korintus 12:9 dikatakan bahwa cukuplah kasih karunia Tuhan bagi kita, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa Tuhan menjadi sempurna. Sebab itu terlebih suka kita bermegah atas kelemahan kita, supaya kuasa Kristus turun menaungi kita.

Dalam keluaran 14:8 dijelaskan bahwa bangsa Israel dipimpin dengan tanda tangan tangan terangkat atau dinaikkan, yang mengartikan itu tanda penyembahan dan penyerahan, yang disebut YADAH yaitu menyembah dengan tangan terangkat.

Ibadah juga diisi dengan puji-pujian dari jemaat, pujian dari sekolah minggu, sangkor jemaat, kesaksian dari salah satu jemaat dan diakhiri dengan sakramen perjamuan kudus.

[Nabire.Net/Eusebius.A]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *