Ibadah Minggu Pagi, 09 Oktober 2016, Di Jemat Baptis Waharia Kimi Nabire
(Dok.Rolva Lenzun)
“Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Matius 12: 48-50).
Demikian kutipan khotbah Ibadah Minggu Pagi, 09 Oktober 2016, di Jemaat Baptis Waharia Nabire, yang dipimpin oleh Pelayan Firman Ev. Nolvi. Lenzun, yang berasal dari Yayasan Penerbitan Daerah Provinsi Papua, yang diundang mengisi ibadah, setelah mengadakan KKR ” Pengharapan di Tengah Krisis” di Samabusa Nabire.
Dalam khotbahnya, Ev. Nolvi Lenzun mengatakan, bagaimana supaya kita dapat mengerti kehendak Tuhan? Untuk dapat mengerti kehendak Tuhan dan melakukannya kita harus memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan. Bila kita karib dengan Tuhan, kita pasti akan tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita, sebab “Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.” (Mazmur 25:14).
Tuhan Yesus sendiri, yang adalah Tuhan dan Juruselamat, tidak melakukan segala sesuatu menurut diriNya sendiri melainkan menurut kehendak Bapa. Ia berkata, “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 6:38). Inilah yang disebut dengan bergaul karib, yaitu suatu hubungan yang sangat dekat dan sangat pribadi, suatu hubungan yang berdasarkan kasih.
Walaupn Yesus mempunyai kehendak, keinginan bahkan mempunyai otoritas secara pribadi, Ia tetap mengutamakan kehendak BapaNya karena Dia tahu bahwa kehendak BapaNya itulah yang terbaik. Kita pun harus tinggal di dalam firmanNya: membaca, mendengar dan merenungkan firmanNya, yang akan membuat kita semakin mengerti kehendakNya. Inilah yang dilakukan Maria, memilih bagian yang terbaik yaitu duduk di kakiNya dan mendengarkan firmanNya (baca Lukas 10:38-42).
Orang yang melakukan kehedak Tuhan harus hidup dalam kebenaranNya yaitu kebenaran akan firman Tuhan. Kebenaran firman Tuhan adalagh kebenaran yang memerdekakan kita. Ketika kita melakukan kehendak Tuhan, kita akan menyenangkan hati Tuhan dan ketika kita menyenangkan hati Tuhan, firmanNya akan digenapi dalam hidup kita.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan