Ibadah Bible Study, Kamis Malam 12 April 2018, Di Jemaat GPT Kristus Raja Kalinona Nabire
Bertempat di Gereja Pentakosta Tabernakel (GPT) Kristus Raja, Jemaat Kalinona, Nabire, telah dilaksanakan Ibadah Pembelajaran Alkitab (Bible Study), Kamis malam 12 April 2018.
Ibadah dipimpin pelayan firman, Pdt. Paulus Apang, dan bahan pembelajaran Alkitab diusung dari Kolose 3:1-14 dengan tema Perkara Surga vs Perkara Duniawi.
Dalam khotbahnya Bpk Pdt. Paulus Apang mengatakan bahwa pasal ini menceritakan tentang perkara-perkara sorgawi. Dikatakan bahwa kalau kita dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Sebab kita telah mati dan hidup kita tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kita pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Ditambahkan dalam kitab Roma 6:5 bahwa sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Dalam ayat 4 dikatakan bahwa dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Dalam kitab Maleakhi 3:18 dikatakan bahwa kita akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya. Dalam ayat 16 dan 17 dikatakan bahwa Tuhan memperhatikan dan mendengarnya. sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya. Orang-orang takut akan Tuhan akan menjadi milik kesayangan Tuhan sendiri. Tuhan akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
Dalam kitab Roma 12:3, rasul Paulus mengajarkan kepada kita bahwa berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan, janganlah kita memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kita berpikir begitu rupa, sehingga kita menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kita masing-masing. Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Ditambahkan pula dalam kitab “Filipi 3 :17 dst” mengambil contoh surat nasihat-nasihat Rasul Paulus buat jemaat di Filipi yang memikirkan perkara-perkara duniawi. Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Ibadah diisi dengan pujian dari jemaat dan diakhiri dengan sakramen perjamuan kudus.
[Nabire.Net/Eusebius.A]
Tinggalkan Balasan