“Hanya Gereja Yang Bisa Jadi Tembok Terakhir Bagi Orang Papua”

(Pdt. Dorman Wandikbo, S.Th, M.A)

Mimika – Yang bisa menjadi solusi dan jawaban atas berbagai persoalan penyakit masyarakat di Papua adalah Gereja. Gereja adalah tembok terakhir bagi orang Papua.

Demikian penuturan Presiden GIDI, Pdt. Dorman Wandikbo, S.Th, M.A, saat diwawancarai Nabire.Net, di sela-sela kegiatan Rapat Kerja Klasis Kingmi IV, di Mimika, Jumat (28/02).

Diuraikan Wandikbo, persoalan penyakit masyarakat seperti judi togel, tidak hadir begitu saja dari masyarakat sendiri, tapi hal itu sudah ada bertahun-tahun yang lalu. Dan hal itu dibuat sistematis dan bisa dirasakan hari ini.

Dorman Wandikbo memberi contoh, seperti dana otsus. Menurutnya, dalam dana otsus tersebut, ada dana untuk pemberdayaan keagamaan, perempuan dan adat. Namun dana tersebut dialihkan ke hal-hal lain seperti misal untuk TNI/Polri.

“Orang dibawah (di masyarakat) diajar hanya untuk bergantung-bergantung, oleh karena itu gereja harus berperan penting agar bisa keluar dari ketergantungan”, kata Wandikbo.

Ia menjelaskan, cara agar keluar dari hal tersebut (penyakit masyarakat), diantaranya dengan memberdayakan apa yang ada di Papua. Ia memberi contoh seperti misalnya pada acara-acara rapat atau sidang, bisa menggunakan makanan dan minuman dari Papua.

“Berdayakan sumber daya alam di Papua seperti makanan dan minuman dari Papua, dalam rapat-rapat atau sidang-sidang. Kita pakai punya Papua sendiri, karena nilai itu sudah ada sejak nenek moyang kita”, tuturnya,

Lanjut Dorman, penyakit masyarakat seperti miras, togel dan lain sebagainya, juga disebabkan oleh kemiskinan. Ia memberi contoh, mama-mama Papua yang berjualan di Pasar, sekarang hanya sedikit pemasukannya. Penyakit masyarakat seperti miras dan togel itulah yang menyebabkan terjadinya hal itu.

Ditegaskan, hanya Gereja yang bisa memberikan solusi dan jawaban atas persoalan-persoalan tersebut.

“Yang bisa memberikan solusi dan jawaban bukan pemerintah, bukan siapa-siapa, tapi gereja yang bisa jadi tembok terakhir bagi orang Papua”, tutup Dorman Wandikbo.

[Nabire.Net/Ones Yobee]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *