Gempa Nabire Minggu Malam & Senin Dinihari Akibat Sesar Waipoga

(Gempa Bumi)
Nabire – Gempa bumi tektonik terjadi sebanyak dua kali di Nabire pada hari minggu malam (17/05) pukul 23.48 Wit dan senin dini hari (18/05), pukul 00.13:33 Wit.
Gempa pertama pada minggu malam (17/05) berkekuatan Magnitudo 4.2, dengan episenter pada koordinat 3.24 LS dan 135.5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada 40 km Barat Laut Nabire, pada kedalaman 31 km.
Sedangkan gempa kedua pada senin (18/05) dinihari berkekuatan Magnitudo 3.2, dengan episenter pada koordinat 3.30 LS dan 135.61 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada 28 km Barat Laut Nabire, pada kedalaman 10 km.
Menurut penjelasan dari Balai Besar MKG Wilayah V, yang diterima Nabire.Net dari Kepala Stasiun Geofisika Nabire, Nataniel Simon Rumy, S.Si, senin siang (18/05), gempa di Nabire tersebut diakibatkan sesar Waipoga Through. Hal itu didasarkan pada lokasi episenter dan kedalaman hiposenter.
Dampak dari gempa tersebut dirasakan dengan intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang). Namun gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
Dari pantauan Stasiun Geofisika Nabire, terjadi gempa susulan pada pukul 01.20 Wit. Berdasarkan hasil monitoring BMKG, ada dua aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Kepala Stasiun Geofisika Nabire, Nataniel Simon Rumy, S.Si, menghimbau kepada warga Nabire agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia juga meminta warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal warga cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Selain itu, ia juga meminta agar warga memastikan informasi terkait gempa bumi bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
“Harapan saya masyarakat tidak perlu khawatir dan termakan isu isu yang tidak bertanggung jawab, tetap styhome. Kami bekerja untuk masyarakat selama 24 jam melayani terima kasih.” pungkas Kepala Geofisika Nabire.
Sesar Waipoga
Sebagai informasi, wilayah Papua terletak pada ujung pertemuan 2 (dua) Lempeng tektonik, yaitu Lempeng Pasifik yang bergerak relatif kearah Barat dan Lempeng Indo-Australia yang bergerak relatif kearah Utara. Akibat dari pertemuan 2 lempeng tersebut mengakibatkan terbentuknya beberapa zona sesar atau patahan yang dapat mengakibatkan gempa bumi.
(Baca Juga : 133 Gempa Bumi Terjadi di Nabire & Sekitarnya Sepanjang 2019)
Sesar utama di papua antara lain: Sesar Sorong, Sesar Manokwari, Sesar Yapen, Sesar Mamberamo, Lipatan Lengguru, Lipatan Papua, Sesar Tarera-Aiduna, Sesar Waipoga, Sesar Anjak Gauttier, Trough Aru, dan Palung New Guinea.
(Baca Juga : Hari Ini 15 Tahun Yang Lalu, Gempa Berkekuatan 6.4 SR Guncang Nabire)
Khusus untuk Sesar Waipoga ini memiliki struktur berada di garis pantai sebelah tenggara Teluk Cendrawasih. Sesar ini berkarakter naik dan lipatan. Tercatat gempa besar pernah terjadi di Nabire pada 2004 silam akibat aktivitas zona sesar Waipoga.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan