Dua Perwakilan Nabire Perjuangkan Nasib Operator Sekolah Di Rapimnas Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia 2017 Di Surabaya

Keberadaan tenaga operator sekolah masih dipandang sebelah mata baik itu posisinya maupun upah yang diterima dari pemerintah.

Operator sekolah sangat penting dalam administrasi sekolah baik untuk pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS), dana bantuan sekolah gratis (BSG), data siswa, data guru, sertifikasi guru, inventaris sekolah bahkan pendataan untuk pembagian kartu Indonesia pintar (KIP) dan lainnya sebagainya.

Namun belum ada aturan yang jelas mengenai kedudukan dan pembayaran upah operator. Padahal, operator ini bisa dikatakan sebagai rohnya administrasi sekolah terkait untuk pencairan berbagai dana dan juga data mengenai sekolah.

Terkait hal itu, puluhan pengurus perwakilan operator sekolah dari berbagai daerah, menggelar pertemuan berskala nasional sekaligus sebagai ajang konsolidasi menyatukan visi dan misi organisasi, dalam ajang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia (FOPPSI), yang dipusatkan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

(Baca Juga : Upah Minim, Tanggung Jawab Besar, Kesejahteraan Operator Dapodik Di Nabire Perlu Diperhatikan)

Rapimnas tersebut digelar selama 3 hari dari tanggal 6-8 juli 2017, dengan agenda pembahasan penyusunan AD/ART, pemilihan Pengurus FOPPSI serta evaluasi permasalahan dari tiap operator Dapodik dari berbagai daerah.

Dalam kegiatan ini, 2 orang operator sekolah dari Nabire turut menghadiri Rapimnas, yaitu Bapak Widono dari SMP YPPK Santo Antonius dan Bapak Stenly dari SD Muko Tanah Merah Distrik Yaro Nabire.

Kepada Nabire.Net, Bapak Widono menuturkan, melalui Rapimnas FOPPSI ini, para operator dari seluruh Indonesia berjuang untuk menyatukan diri menyamakan persepsi dengan harapan mendapatkan perhatian dari pemerintah, yakni pengakuan keberadaan operator sekolah yang tertuang dalam peraturan pemerintah melalui penyempurnaan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah.

Sementara Bapak Stenly kepada Nabire.Net mengatakan, pemerintah sudah seharusnya bukan hanya fokus pada aplikasi yang setiap saat disempurnakan tetapi sumber daya manusianya (baca : operator sekolah) juga perlu disempurnakan, terutama nasib mereka.

[Nabire.Net]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *