Dogiyai Memanas, Ini Penjelasan Pihak Kepolisian

(Mobil patroli milik Polres Dogiyai yang dihujani batu dan anak panah oleh massa tak dikenal)

Dogiyai, 14 April 2025 – Situasi keamanan di Kabupaten Dogiyai kembali memanas setelah serangkaian insiden kekerasan yang terjadi secara beruntun pada Senin (14/04/2025), yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka serius.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, kericuhan diduga diawali oleh aksi penjarahan di kios HP Arsen Cell pada pukul 11.45 WIT. Aksi tersebut dimulai saat seorang anak kecil berpura-pura menanyakan kartu prabayar, kemudian disusul oleh sekitar 15 pemuda yang mayoritas masih di bawah umur. Mereka masuk ke kios, menodong pemilik dengan kapak, pisau, dan parang, lalu menghancurkan etalase serta membawa kabur empat unit handphone dan berbagai aksesoris. Beruntung, korban dan saksi berhasil mengusir para pelaku dengan alat tajam.

Tak berselang lama, pukul 12.00 WIT, seorang warga bernama La Ello menjadi korban pembacokan oleh empat pelaku yang menggunakan kapak di dekat Jembatan Kali Tuka, Terminal Moanemani. La Ello mengalami luka berat dan meninggal dunia saat dalam perjalanan evakuasi menuju RSUD Nabire.

Kondisi semakin memanas ketika pada pukul 12.40 WIT terjadi bentrokan antara masyarakat pendatang di wilayah Kompas Ikebo dan warga asli dari arah Kampung Kimupugi. Bentrokan berlangsung hingga pukul 13.50 WIT. Aparat Polres Dogiyai di bawah pimpinan Wakapolres Kompol Muhamad Tahir terus berjaga di sekitar Terminal dan Puskesmas Moanemani untuk menahan serangan menggunakan batu dan anak panah.

Kanit Satgas Operasi Daerah Khusus (ODC) Polres Dogiyai, Ipda Abdul Rahman, S.H., mengalami luka akibat terkena anak panah di tangan kanan. Korban telah mendapat perawatan dari tim medis TNI dan kondisinya saat ini dilaporkan stabil.

Dua Sopir Jadi Korban Kekerasan

Selain itu, dua orang sopir yang datang dari arah Paniai juga menjadi korban. Sopir bernama Sultan Agung mengalami luka robek serius di bagian dahi kanan hingga ubun-ubun. Ia telah dirujuk ke RSUD Nabire untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sementara itu, sopir lainnya, Jimmy C. Katoronang, menderita luka sobek pada jempol tangan kanan dan telah dijahit oleh tim medis TNI.

Keduanya sempat dihentikan oleh massa dan panik hingga mobil mereka terguling. Beruntung, keduanya berhasil menyelamatkan diri dan mencari perlindungan di gereja terdekat.

Mobil Polisi Dirusak, Pengamanan Diperketat

Kericuhan juga menyebabkan kerusakan berat pada satu unit mobil patroli milik Polres Dogiyai yang dihujani batu dan anak panah oleh massa tak dikenal.

Untuk mengendalikan situasi, Polres Dogiyai mendapat tambahan 47 personel gabungan dari Polres Paniai dan Deiyai yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Paniai, AKP Henry Manurung. Aparat kini masih terus berjaga di titik-titik rawan untuk memastikan keamanan masyarakat.

[Nabire.Net]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *