Dinas Lingkungan Hidup Susun Master Plan Pengelolaan Sampah di Mimika
Mimika, 30 April 2025 – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menyusun master plan pengelolaan persampahan di Kabupaten Mimika, Selasa (29/4/2025).
Penyusunan master plan pengelolaan persampahan itu diawali dengan seminar pendahuluan yang dilaksanakan di hotel Horison Diana dengan mendatangkan narasumber dari Universitas Kristen Makassar.
Rangkaian penyusunan master plan pengelolaan persampahan dibuka secara resmi Asisten II Setda Mimika, Frans Kambu.
Frans Kambu dalam kesempatan itu berharap seminar pendahuluan ini menjadi langkah awal yang kokoh menuju Mimika yang bersih, sehat, indah, dan berkelanjutan.
Menuju Mimika yang bersih, sehat dan indah diperlukan kerjasama dan perhatian dari seluruh pihak, terutama pemerintahan Distrik khusus yang ada di wilayah perkotaan.
Hal itu ditekankan Frans mengingat masalah sampah merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Mimika periode 2025-2030 yang perlu didukung oleh semua sektor.
Tambah Frans, penyusunan master plan pengelolaan persampahan menjadi sangat penting dan strategis.
“Dokumen ini akan menjadi peta jalan (Roadmap) yang mengarahkan langkah-langkah konkret dalam mengelola sampah, mulai dari pengurangan sampah di sumbernya, peningkatan pengumpulan, pengangkutan, hingga pemrosesan akhir sampah yang ramah lingkungan,” kata Frans.
Master plan ini juga diharapkan mampu mengintegrasikan pendekatan teknis, sosial, ekonomi, serta memperhatikan kearifan lokal masyarakat Mimika.
Selanjutnya Frans berharap kepada seluruh peserta yang mengikuti seminar agar menyampaikan masukan, berbagi pandangan, dan berdiskusi secara konstruktif agar dokumen master plan yang disusun benar-benar sesuai dengan kondisi riil di lapangan serta mampu menjawab tantangan masa depan.
“Keberhasilan pengelolaan sampah tidak hanya bergantung pada pemerintah saja, tetapi juga pada peran aktif seluruh elemen masyarakat, membangun budaya bersih, membiasakan memilah sampah, serta mendukung program daur ulang harus dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga tempat kerja,” ujarnya.
[Nabire.Net/Yosef Doo]
Tinggalkan Balasan