Diduga Sekelompok Pemuda Curi Kabel Tembaga di Beberapa Lokasi di Dalam Kota Nabire. Telkom dan PLN Bantah Itu Petugas Mereka

(Diduga aksi pencurian kabel tembaga di belakang SD Inpres Malompo Nabire)

Nabire, Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah warga mengeluh adanya pekerjaan galian kabel di beberapa lokasi setiap dini hari. Sejumlah lokasi di dalam kota Nabire menjadi sasaran pekerjaan ini.

Untuk memastikan pekerjaan ini ilegal atau tidak, Nabire.Net meminta keterangan dari sejumlah pihak yang berkaitan dengan pemasangan atau pemeliharaan jaringan baik itu jaringan internet dari Telkom/Telkomsel maupun jaringan listrik dari PLN. Namun, pihak Telkom dan PLN menegaskan bahwa pekerjaan tersebut bukan berasal dari pihaknya.

Nabire.Net berkesempatan mewawancarai Rahmat Fauzan Tanggahma selaku Head of Representative Telkom Office Nabire, Senin pagi (25/09/2023).

(Rahmat Fauzan Tanggahma selaku Head of Representative Telkom Office Nabire)

Kepada Nabire.Net, Rahmat menegaskan bahwa pihaknya saat ini sudah menggunakan kabel FO, sedangkan yang ditanam di dalam tanah adalah kabel tembaga. Kabel tembaga tersebut adalah teknologi lama, sedangkan sekarang semua menggunakan kabel optik (FO) maupun kabel di atas tiang.

“Untuk kegiatan mereka yang gali-gali itu, kalau tidak salah itu dari bulan Juni apa Juli. Itu sudah koordinasi dengan Polsek. Dan itu bukan karyawan kita. Kita juga ada simpan beberapa di kantor tapi kita ditegur padahal itu kan kita yang suruh malah kita yang dimarahin. Ternyata mereka malah melakukan kegiatan tiap malam. Sudah sering kita ketemu juga sama pelaku-pelakunya tetapi mereka tetap melakukan (red:penggalian),” beber Rahmat.

“Dari Polsek sudah sangat baik. Sempat ditangkap dan alat bukti sudah cukup untuk diproses. Tetapi dari pihak keluarga salah satu tersangka datang minta dibebaskan karena masalah kemanusiaan. Kami di kantor seperti diteror dan demi menjaga keselamatan teman-teman teknisi di lapangan, kami lepas laporannya,” kata Rahman.

“Saya juga kurang tahu, karena kegiatannya malam, kita juga kalau mau tegur mereka lebih banyak daripada kita, jadi untuk keselamatan, kita juga koordinasi, cuman belum ada hasilnya dari penyelidikan. Jadi untuk yang sekarang-sekarang itu bukan dari kita. Kita juga kaget ada yang bilang ada penggalian kemarin, kemarin lalu itu dengan Telkomsel juga sempat menanyakan kita. Malompo ya. Malompo, itu bukan aktivitas dari Telkom. Kalaupun ada, pasti petugas dilengkapi dengan ID Card. Ada surat tugasnya juga. Karena kita memang disuruh dari kantor untuk mengamankan kabel tembaga, cuman sampai sekarang juga belum ada kejelasan kapan dieksekusi, karena nanti ada tim kita sendiri yang dari teman-teman disini yang akan kerjakan, tapi itu resmi. Jadi yang penting kita tunggu, cuman belum ada info dari, nah ini yang jadi meresahkan juga. Kabel-kabel yang tertanam di satu kota Nabire ini kan jadinya diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dan jujur, ini kita tidak tahu jalurnya. Nah aneh juga ini kenapa mereka bisa tahu jalurnya. Ini yang unik nih. Saya sendiri orang baru, terus kok yang gali-gali kok tahu ada kabel tembaga. Ini juga yang kita bingung, ini mereka tahu darimana? Agak aneh itu ya. Orang dalam aja nggak tahu, orang luar kok tahu. Nah berarti kan ada kemungkinan oknum yang mungkin dulu pembangunan lama, mereka menyimpan peta, jalur-jalurnya jadi diserahkan ke mungkin kenalan-kenalannya. Nah itu yang kita tidak tahu nih. Ini memang harus diselidiki sih,” urai Rahmat.

Terpisah, saat Nabire.Net mewawancarai Manager PLN ULP Nabire Kota, Andi Asmawi, dirinya menegaskan bahwa pihak yang melakukan penggalian bukan dari PLN.

Sebelumnya, warga Malompo Atas melaporkan bahwa telah terjadi penggalian parit pada dini hari dengan tujuan mengambil kabel tembaga. Namun penggalian tersebut merusak saluran air milik warga, Sabtu dini hari (23/09/2023).

Warga juga melaporkan kembali terjadi penggalian parit di jalan Sam Ratulangi dekat Terminal Oyehe Nabire pada Minggu dini hari (24/09/2023).

Dan pada Senin dini hari (25/09/2023), warga melaporkan ada aktivitas penggalian kabel di Oyehe dekat Toko Indah.

Hal ini sangat meresahkan warga dan perlu mendapat perhatian dari pihak kepolisian untuk mencari tahu legalitas aktivitas penggalian kabel tersebut.

Menurut keterangan dari sumber terpercaya, aksi penggalian kabel ini dikoordinir oleh sekelompok orang dan kelompok mereka terbagi-bagi untuk beroperasi di beberapa wilayah. Setelah melaksanakan aksinya, kelompok ini membawa kabel tembaga tersebut menggunakan mobil Pickup berwarna putih.

[Nabire.Net/Edi Sutrisno]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *