Dandim 1705/Nabire : Kejadian di Nabire Bukan Perang Suku Tetapi Konflik Sengketa Tanah Adat antara Kelompok Masyarakat

Nabire, Dandim 1705/Nabire, Letkol Inf Doni Firmansyah M.Han, menegaskan bahwa kejadian yang terjadi di Nabire bukan perang antar suku tetapi konflik sengketa tanah adat antara kelompok masyarakat bukan suku.
“Kejadian yang tejradi bukan perang antar suku, tetapi konflik sengketa tanah adat antar kelompok masyarakat, bukan suku, jadi bukan perang suku”, tegas Dandim 1705/Nabire.
(Baca Juga : Ini Sejumlah Hasil Mediasi Penyelesaian Konflik Tapal Batas di Topo Nabire)
Lanjut kata Dandim 1705/Nabire, Letkol Inf Doni Firmansyah M.Han, penyelesaiannya akan didampingi untuk diselesaikan dengan baik oleh kelompok masyarakat.
(Baca Juga : Ini Penyampaian Bupati Nabire Terkait Hasil Mediasi Penyelesaian Konflik Tapal Batas di Topo Nabire)
Sebagai informasi, bertempat di Aula Wicaksana Laghawa Polres Nabire, telah dilaksanakan mediasi penanganan konflik tapal batas di kampung Topo dan Kampung Urumusu antara Kelompok Adat Suku Dani, Suku Mee dan Suku Wate, Selasa (13/06/2023).
Mediasi berakhir tepat pukul 16.40 WIT, Selasa (13/06/2023), setelah digelar dari pukul 13.52 WIT dan ditutup oleh Bupati Nabire.
[Nabire.Net/Edi Sutrisno]


Leave a Reply