Bupati Intan Jaya: ASN Harus Malu Makan Gaji Buta, Stop Santai di Luar Daerah!
Intan Jaya, 5 Mei 2025 – Bupati Kabupaten Intan Jaya, Aner Maisini, secara tegas mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Intan Jaya agar meningkatkan kedisiplinan kerja, terutama dalam hal kehadiran di tempat tugas, yakni di Sugapa, ibu kota kabupaten tersebut.
Peringatan keras ini disampaikan Bupati dalam acara Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, sekaligus penandatanganan aksi kesepakatan penegakan disiplin ASN, yang digelar di aula BPKAD Intan Jaya, Senin (5/5/2025).
“ASN Intan Jaya harusnya malu kepada masyarakat. Stop makan gaji buta,” tegas Bupati Maisini dalam sambutannya.
Menurutnya, kinerja ASN di Intan Jaya masih sangat rendah. Ia menyoroti kondisi kantor pemerintahan yang sering sepi dan minim aktivitas.
“Kita harusnya malu, kantor kita di Sugapa ini selalu sepi. Tidak ada yang melaksanakan tugas. Harus ada penjelasan kepada masyarakat tentang kondisi ini,” lanjutnya.
Ironisnya, meski tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya, banyak ASN tetap menerima gaji dan tunjangan kinerja (TPP) dari tempat lain seperti Nabire, Timika, atau Jayapura.
“Kita digaji oleh negara untuk mengabdi kepada masyarakat, bukan duduk santai di luar daerah. Ingat, semua berkat yang kita terima dari Kabupaten Intan Jaya akan kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga meminta para pimpinan OPD menjadi teladan dalam kedisiplinan.
“Pimpinan OPD harus melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Jaga kebun kita di sini, bina bawahannya dengan baik, dan tegakkan disiplin di OPD masing-masing,” ujarnya.
Bupati juga mendorong agar pimpinan OPD berani memberikan sanksi kepada ASN yang malas agar menjadi efek jera.
“Berikan sanksi kepada ASN yang malas kerja, agar bisa menjadi pelajaran bagi yang lain,” tambahnya.
Maisini berharap, melalui sosialisasi ini, seluruh ASN dapat memahami pentingnya menjalankan tugas secara profesional, termasuk perlunya koordinasi dan pembagian tugas yang baik antara atasan dan bawahan.
“Selama ini yang saya lihat, yang kerja hanya orang-orang tertentu saja. Harus ada pemerataan tanggung jawab,” tutupnya.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan