Buka Rakerkesda dan Pencanangan Pin Polio Tahun 2024, Ini Pesan Pj.Gubernur Papua Tengah
Nabire, Senin (27/05/2024) – Semua rencana kerja di bidang kesehatan di provinsi Papua Tengah diharapkan dapat terintegrasi dan bersinergi, baik di tingkat provinsi, kabupaten hingga tingkat Distrik.
Harapan tersebut disampaikan Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten III Setda Papua Tengah, Zakarias Frans Marey, pada pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Papua Tengah Tahun 2024, yang dirangkai dengan pencangangan pin polio.
Dikatakan Asisten III, kegiatan ini mengusung tema “Integrasi Layanan Kesehatan Papua Tengah: Melesat Menuju Indonesia Emas”.
Dalam paparannya dikatakan, kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dan fundamental dalam pembangunan di Provinsi Papua Tengah. Tanpa kondisi kesehatan yang memadai, semua pencapaian lain akan menjadi kurang berarti. Melalui kegiatan RAKERKESDA ini, diharapkan dapat mengevaluasi capaian kinerja kesehatan pemerintah daerah dari delapan kabupaten se-Provinsi Papua Tengah pada tahun 2023. Selain itu, langkah-langkah strategis akan dirumuskan untuk mencapai target kinerja kesehatan provinsi di tahun 2024.
Hasil dari rapat kerja ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perumusan materi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Papua Tengah yang saat ini masih dalam tahap penyusunan rancangan akhirnya. Dengan demikian, visi RPJPD Provinsi Papua Tengah, yaitu “Papua Tengah Adil, Berdaya Saing, Maju, dan Berkelanjutan”, dapat terwujud.
Tantangan dan Upaya Penanganan KLB Polio di Kabupaten Mimika
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada bulan Februari 2024, terdapat kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Kabupaten Mimika. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap, khususnya polio, masih rendah dalam waktu yang lama. Selain itu, masih banyak kabupaten yang tidak melakukan surveilans atau tidak melaporkan kejadian kasus lumpuh layuh akut.
Dalam semangat tema RAKERKESDA kali ini, diharapkan seluruh laporan kesehatan dari delapan kabupaten se-Provinsi Papua Tengah dapat terintegrasi dengan baik. Gubernur Papua Tengah telah mengeluarkan Keputusan Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penetapan Status Kejadian Luar Biasa Penyakit Polio di Kabupaten Mimika. Dukungan dari bupati di delapan kabupaten se-Provinsi Papua Tengah sangat diperlukan dalam memimpin dan memonitoring pelaksanaan kegiatan Sub-PIN di wilayahnya masing-masing.
Instruksi Penjabat Gubernur Papua Tengah untuk Petugas Kesehatan
Kepada seluruh petugas kesehatan, baik di dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, maupun puskesmas pembantu (pustu), Ribka Haluk menginstruksikan untuk:
-
Memastikan tercapainya cakupan PIN tahap I sekurang-kurangnya 95% merata di setiap tingkatan untuk memutus rantai penularan virus polio.
-
Memastikan seluruh sumber daya, baik pembiayaan, tenaga, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan untuk operasional pelaksanaan PIN tahap I tersedia dalam jumlah yang cukup.
-
Melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat dan menggerakkan seluruh sasaran agar datang ke puskesmas, posyandu, PAUD/TK, maupun pos imunisasi tambahan polio.
-
Melakukan upaya monitoring bersama untuk memastikan pelaksanaan PIN tahap I berjalan dengan baik dan sesuai prosedur, termasuk pengelolaan limbah vaksin.
Apresiasi dan Seruan Kerjasama
Atas nama pemerintah dan masyarakat di delapan kabupaten se-Provinsi Papua Tengah, apresiasi yang setinggi-tingginya disampaikan kepada semua tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh. Diharapkan seluruh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pihak TNI, dan Polri dapat bersama-sama menjaga dan melindungi petugas kesehatan saat melaksanakan tugas kemanusiaan ini. Sinergi diperlukan untuk memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat Papua Tengah yang kita cintai.
Turut hadir dalam kegiatan yang akan dilaksanakan selama 3 hari ini Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Papua Tengah, dr. Silvanus Sumule, perwakilan Kemenkes, perwakilan UNICEF, perwakilan WHO, perwakilan Kejaksaan Tinggi Papua, perwakilan PT. Freeport Indonesia, para Kadinkes, Kepala DP3AKB dan Direktur RSUD dari 8 kabupaten di Papua Tengah serta para peserta Rakerkesda dan awak media.
Dalam kegiatan ini juga diberikan bantuan dan reward dari Pemerintah Provinsi Papua Tengah.
[Nabire.Net/Sitti Hawa]
Tinggalkan Balasan