Bartolomeus Mirip Ajak Masyarakat Dukung Penuh Program Bupati-Wabup Intan Jaya dan Gubernur Papua Tengah

(Bartolomeus Mirip Ajak Masyarakat Dukung Penuh Program Bupati-Wabup Intan Jaya dan Gubernur Papua Tengah)

Nabire, 8 Mei 2025 – Tokoh pemekaran Kabupaten Intan Jaya sekaligus anggota DPRK, Bartolomeus Mirip, menyampaikan apresiasi mendalam atas terpilihnya Aner Maisini dan Elias Sigapa sebagai Bupati dan Wakil Bupati Intan Jaya.

Dalam pernyataannya, Bartolomeus menekankan bahwa keberhasilan kepemimpinan mereka tidak lepas dari penyertaan Tuhan, kekuatan alam, dan dukungan rakyat.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Tuhan, kepada alam, dan kepada rakyat. Karena itulah pemilihan ini berhasil, dan bahkan sebelum 100 hari kerja, sudah ada bukti nyata pembangunan dan perubahan di berbagai daerah,” ujar Bartolomeus.

Hal itu disampaikan kepada awam media pada Kamis, (8/5/2025) usai pembukaan musrenbangda RKPD di bandara lama Nabire Papua Tengah.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah kabupaten dan provinsi. Bartolomeus menyebut Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, sebagai sosok yang turut berperan dalam mewujudkan kerinduan dan kepedulian terhadap tanah leluhur.

“Ini adalah tangisan dan kerinduan anak-anak asli daerah yang sekarang sedang diwujudkan oleh pemimpin kita,” ungkapnya penuh semangat.

Sebagai Koordinator Pemekaran Kabupaten Intan Jaya, Bartolomeus menyerukan dukungan dari semua elemen masyarakat, termasuk tokoh adat dan bahkan kekuatan alam dan leluhur, untuk mendukung program-program pembangunan yang tengah digalakkan.

“Kalau kita ingin perubahan nyata di Intan Jaya, semua pihak harus mendukung, bukan hanya yang hidup, tapi juga kita mohon restu dari alam dan para leluhur,” tambahnya.

Dalam bidang pendidikan, Bartolomeus sangat menekankan pentingnya pembangunan sekolah-sekolah berasrama sebagai pola ideal untuk kawasan Papua, khususnya Papua Tengah. Ia menyebut pola asrama sebagai warisan baik dari masa lalu yang terbukti berhasil dan perlu dihidupkan kembali.

“Ini bukan sekadar membangun fisik, tapi membangun generasi. Di daerah konflik, pendidikan sangat penting dan tanggung jawab utamanya ada di orang tua,” ujarnya.

Ia juga menyoroti kondisi sosial saat ini, seperti keberadaan anak-anak jalanan yang berkeliaran hingga larut malam di tempat umum, sebagai bukti lemahnya peran orang tua dalam pendidikan karakter dan iman.

“Pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk keberhasilan di masa depan. Kita tidak boleh biarkan mata rantai generasi ini putus,” tegas Bartolomeus.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan provinsi, untuk merancang kota-kota studi sebagai pusat pendidikan berkualitas di Papua Tengah.

[Nabire.Net/Musa Boma ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *