Bangun SDM Orang Asli Papua, Sinode GBI akan Bangun Bethel Center di Sorong

Bangun SDM Orang Asli Papua, Sinode GBI akan Bangun Bethel Center di Sorong

(Bangun SDM Orang Asli Papua, Sinode GBI akan Bangun Bethel Center di Sorong)

Nabire, Sebagai wujud kepedulian terhadap suku-suku terabaikan serta dunia pendidikan, Sinode Gereja Bethel Indonesia Pusat akan membangun Bethel Center di Sorong, Papua Barat Daya.

Hal itu terungkap dalam gelaran Papua Summit 2023 Melanesia Call 3, yang dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 7-9 November, bertempat di GBI Karang Mulia Nabire.

Kegiatan ini dihadiri Ketua-Ketua Badan Pengurus Daerah GBI dari enam provinsi masing-masing Papua Tengah, Papua Barat, Papua Induk, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya dan Teluk Cenderawasih.

Maksud pembangunan Bethel Center di Sorong guna membangun sumber daya manusia khususnya orang asli Papua dalam bidang pendidikan, ekonomi, berbasih sentuhan kepada jemaat gereja.

Moderasi beragama menjadi tuntutan bagi seluruh elemen masyarakat untuk menjalankannya, termasuk gereja dan umat percaya. Aktualisasi moderasi beragama yang dijalankan gereja perlu memenuhi prinsip misi yang sesuai dengan ajaran Alkitab. Riset ini bertujuan memberikan konsep yang baru mengenai moderasi beragama yang dipandang dari konteks misi gereja dan bagaimana gereja dapat melakukannya secara praktik. Metode riset mempergunakan pendekatan kualitatif model deskriptif.

Gereja perlu menjalankan misi melalui moderasi beragama dengan memenuhi prinsip pembawa damai. Aktualisasinya dapat diterapkan melalui empat hal. Pertama, bertindak sebagai saksi Tuhan yang berani mengekspresikan identitas sebagai murid Kristus di tengah-tengah kemajemukan masyarakat. Kedua, gereja perlu bangkit menjadi solusi atau pemberi solusi dalam permasalahan sosial tanpa memandang perbedaan melalui kolaborasi.Ketiga, gereja membentuk pelbagai komunitas Kristen untuk membangun budaya bersama dalam masyarakat. Komunitas dapat bersinergi dengan komunitas lain di luar Kristen. Keempat, melakukan dialog antar denominasi gereja agar tercipta kesatuan hati dalam menyampaikan kebenaran firman Tuhan,

Moderasi beragama menjadi tuntutan bagi seluruh elemen masyarakat untuk menjalankannya, termasuk gereja dan umat percaya. Aktualisasi moderasi beragama yang selama ini diterapkan oleh gereja perlu memenuhi prinsip misi yang sesuai dengan ajaran Alkitab. Riset ini bertujuan memberikan paradigma yang baru mengenai moderasi beragama yang dipandang dari konteks misi gereja dan bagaimana gereja mempraktikannya. Metode riset mempergunakan pendekatan kualitatif model deskriptif. Pengumpulan data didapatkan melalui studi literatur yang relevan. Riset memberikan hasil yaitu bahwa moderasi beragama dalam konteks misi gereja dilandasi oleh prinsip utama: kedamaian.

Gereja perlu menjalankan misi dalam bingkai moderasi beragama dengan memenuhi prinsip pembawa damai. Aktualisasinya dapat diterapkan melalui empat hal. Bertindak sebagai saksi Tuhan yang berani mengekspresikan identitas sebagai murid Kristus di tengah-tengah kemajemukan masyarakat. Selanjutnya gereja perlu bangkit menjadi solusi atau pemberi solusi dalam permasalahan sosial tanpa memandang perbedaan melalui kolaborasi. Oleh karena itu, gereja membentuk pelbagai komunitas Kristen untuk membangun budaya bersama dalam masyarakat. Komunitas dapat bersinergi dengan komunitas lain di luar Kristen.

Yang terakhir melakukan dialog antar denominasi gereja agar tercipta kesatuan hati dalam menyampaikan kebenaran firman Tuhan. Kata kunci: konteks misi; moderasi beragama; misi gereja; misi; perdamaian pendahuluan Gereja dibangun dengan misi utama sebagai pelaksana amanat agung Tuhan Yesus yaitu memuridkan seluruh bangsa bagi kerajaan-Nya (Mat. 28:19-20). Pertumbuhan gereja-gereja di Papua.

Ketua Panitia Papua Summit : Pdt. Otis Money, S.Sos, M.Si., mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Papua Summit 2023.

[Nabire.Net]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *