Nabire.Net

(Yayasan P-5 Dogiyai Kesulitan Produksi Kopi, Mesin Bantuan Tak Bertahan Lama)

Dogiyai, 2 April 2025 – Di pagi yang tenang di Moanemani, Kabupaten Dogiyai, suasana di Yayasan P-5 Kopi Murni terlihat berbeda. Para pekerja tampak gelisah, beberapa dari mereka memeriksa mesin penggilingan kopi yang tak lagi berfungsi. Masalah ini bukan baru terjadi, tetapi semakin hari semakin menjadi kendala besar bagi produksi kopi Arabika Moanemani.

Yayasan P-5 telah berdiri sejak tahun 1970-an, mempertahankan tradisi panjang produksi kopi Arabika Papua. Namun, kini mereka dihadapkan pada permasalahan serius: mesin-mesin penggilingan kopi mereka mengalami banyak kerusakan.

Ketua Yayasan P-5, Bapak Ir. Didimus Tebai, menjelaskan bahwa mesin-mesin lama yang dahulu diberikan oleh misionaris Belanda memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan mesin-mesin baru yang tersedia saat ini.

“Mesin-mesin yang kami dapatkan sekarang ini, meskipun dibantu oleh Pemda Dogiyai, sayangnya cepat rusak. Bahkan, ada yang tidak bertahan lebih dari satu bulan,” ujar beliau dengan nada prihatin.

Kesulitan semakin bertambah karena suku cadang dan alat-alat perbaikan tidak tersedia di toko-toko sekitar. Akibatnya, produksi kopi mengalami penurunan drastis, sementara permintaan terhadap kopi Arabika Moanemani tetap tinggi. Para pekerja dan petani kopi mulai khawatir bahwa tanpa perbaikan atau pengadaan mesin yang lebih berkualitas, produksi kopi bisa terhenti sepenuhnya.

Sebagai upaya mencari solusi, Yayasan P-5 mengundang siapa pun yang peduli terhadap industri kopi lokal untuk datang dan melihat langsung kondisi mereka. Lokasi produksi kopi mereka berada di Kimupugi, tepat di depan Kantor Bupati Dogiyai, Moanemani.

Mereka berharap ada dukungan dari berbagai pihak agar tradisi panjang produksi kopi Arabika Moanemani dapat terus berjalan dan berkembang di masa mendatang.

[Nabire.Net]