Warga Dogiyai Keluhkan Jaringan di Kampung Dieugi, Ini Penjelasan Telkomsel

(ilustrasi) 

Dogiyai, 12 Maret 2025 – Jaringan Telkomsel di Kampung Dieugi, Mapia Tengah, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, telah terputus sejak 29 Desember 2024 dan hingga kini, Maret 2025, belum juga diaktifkan kembali. Pemadaman ini sudah memasuki bulan ketiga dan menjadi yang terlama dibandingkan sebelumnya.

Kondisi ini menyebabkan masyarakat Mapia Tengah dan Mapia Barat kesulitan berkomunikasi, terutama dalam momen penting seperti perayaan Tahun Baru 2025. Selain itu, mereka juga tidak bisa mengikuti perkembangan informasi, termasuk pengumuman penting terkait proses pengangkatan Uskup Keuskupan Timika yang baru-baru ini diumumkan.

Masyarakat setempat mengeluhkan bahwa pemadaman jaringan ini menghambat komunikasi serta perkembangan daerah. Seharusnya, menara Telkomsel yang dibangun untuk kepentingan umum tetap aktif, bukan dikelola seolah-olah sebagai kepentingan pribadi pihak tertentu yang dapat memadamkannya kapan saja.

“Tindakan seperti ini sangat merugikan kami. Jaringan ini seharusnya untuk semua warga, bukan hanya untuk kepentingan satu-dua orang saja,” ujar salah satu warga Mapia Tengah.

Warga mendesak pihak terkait, seperti Pemerintah Kabupaten Dogiyai, DPRD Dogiyai, dan pihak Telkomsel, untuk segera menangani masalah ini dengan serius. Mereka berharap ada solusi yang jelas, baik dengan mengaktifkan kembali jaringan di lokasi yang sama atau bahkan memindahkan tower ke lokasi lain yang lebih baik.

“Apakah kondisi ini akan terus dibiarkan? Atau perlu ada langkah serius untuk memperbaikinya? Kami butuh kepastian,” kata seorang tokoh masyarakat setempat.

Penjelasan Telkomsel Perihal Gangguan Tersebut

Menanggapi hal tersebut, Telkomsel menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan atas terputusnya akses layanan broadband di Kampung Dieugi, Distrik Mapia Tengah, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah.

Indra Ari Purnama, Manager Network Operations and Productivity Telkomsel Manokwari, menjelaskan bahwa jaringan di wilayah tersebut selama ini bergantung pada BTS USO & 3T milik Bakti Komdigi, yang menggunakan akses layanan telekomunikasi dari Telkomsel. Namun, operasional dan status aktif atau nonaktif dari BTS tersebut berada di bawah kewenangan Bakti Komdigi.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan Bakti Komdigi untuk mencari solusi atas kendala yang terjadi agar layanan dapat segera pulih,” ujar Indra, via holding statement yang diterima Nabirenet Selasa (12/03/25).

Telkomsel tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan, termasuk memastikan konektivitas yang andal bagi masyarakat di daerah terpencil seperti Kampung Dieugi.

[Nabire.Net]



One Response to Warga Dogiyai Keluhkan Jaringan di Kampung Dieugi, Ini Penjelasan Telkomsel

  1. Bellyes genny berkata:

    Pelanggan suka mengeluh, karena sinyal selalu muter-muter terus.. Di daerah jawa juga sama…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *