Untuk Caleg Di Nabire, Waspada, Pileg 2019 Rawan Hasilkan Caleg Stress
Nabire – Ambisi untuk menjadi calon anggota legislatif dalam Pemilihan Umum memang tak mudah. Mereka yang jadi caleg harus bersaing dengan banyak caleg potensial lainnya dari berbagai latar belakang guna merebut hati rakyat, dan siap menanggung resiko jika kalah. Namun terkadang poin terakhir yang tampaknya sulit dijalani.
Menurut data yang terbaru dari KPU Kabupaten Nabire, ada 397 caleg yang akan memperebutkan 25 kursi di DPRD kabupaten Nabire (sebelumnya 399 caleg namun 2 caleg meninggal). Ke 397 caleg tersebut berasal dari 16 partai politik, tersebar di 4 Daerah Pemilihan yang ada di kabupaten Nabire.
Jumlah ini tentu cukup besar. Persaingan untuk merebut hati rakyat tentu membutuhkan pengorbanan yang besar, dan jika tidak siap maka para caleg itu tak hanya akan menanggung beban moril tapi juga akan kehilangan banyak harta yang sudah terlanjur dihabiskan semasa kampanye sehingga dapat berpengaruh pada kondisi kejiwaan caleg.
Dari pengalaman yang terjadi selama Pemilu Legislatif di tanah air, setidaknya ada dua faktor penting yang memberikan pengaruh besar pada potensi stres yang dialami para caleg. Pertama, terkait dana kampanye yang didapat melalui hutang dan mau tak mau harus dibayarkan jika seorang caleg tidak terpilih. Kedua adalah ketidakmampuan memenuhi janji pada orang-orang yang berpengaruh di dalam pencalonannya. Apalagi, untuk mendapatkan suara di daerah pemilihannya, para caleg sudah mengumbar janji. Pada akhirnya saat janji kampanye tersebut gagal dipenuhi maka hal itu bisa membuat kondisi jadi tertekan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, seorang caleg harus siap secara fisik dan mental, dan harus siap untuk menang, begitupun kalah.
Disamping itu, perlu adanya persiapan unit gangguan jiwa di setiap daerah guna membantu penanganan terhadap caleg yang mengalami depresi akibat kalah. Lalu bagaimana dengan unit gangguan jiwa di Rumah Sakit Umum Nabire ?
Apakah Rumah Sakit di Nabire Punya Layanan Gangguan Jiwa ?
Bagaimana dengan kesiapan mengenai hal tersebut di Nabire ? Nabire.Net mencoba menanyakan salah seorang dokter di RSUD Siriwini Nabire, dr. Marianne Bless Kilis, sabtu (06/04).
Dijelaskan dr. Marianne Bless Kilis, untuk saat ini, RSUD Nabire belum memiliki dokter spesialis penyakit jiwa. Namun RSUD Nabire akan tetap menerima pasien dengan gangguan jiwa termasuk caleg yang terganggu emosinya jika kalah. Jika gangguan jiwanya ringan maka akan coba diatasi oleh pihak RSUD Nabire, namun jika sudah berat maka hal itu akan langsung dirujuk ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis jiwa.
“Kalau kasus penyakit gangguan jiwa yang ringan bisa dibantu disembuhkan di RSUD Nabire, tapi jika sudah berat, perlu waktu untuk penyembuhannya jadi sebaiknya memang dirujuk ke dokter spesialis penyakit jiwa”, kata dr. Marianne.
Ditambahkan dr. Mariane Bless Kilis, kedepannya mungkin RSUD Nabire perlu menyediakan dokter spesialis penyakit jiwa sehingga jika ada pasien yang mengalami gangguan jiwa bisa ditangani di Nabire.
Apakah Pasien Gangguan Jiwa Tercover Layanan BPJS Kesehatan ?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Nabire.Net mencoba bertanya kepada Kepala BPJS Kesehatan Nabire, Diyah Susanti, Kamis (04/04).
Diyah menjelaskan sesuai Perpres 82 tahun 2018 pasal 52, untuk pasien yang stres-nya tidak terkendali dan bisa menyebabkan sakit fisik maupun psikis, untuk fisik seperti Gastritis dan depresi untuk yang psikis, pengobatannya bisa ditanggung oleh JKN.
“Yang tidak ditanggung JKN adalah apabila ada pasien yang stres atau depresi lalu encoba melakukan percobaan bunuh diri dan jatuh sakit maka hal tersebut tidak ditanggung oleh JKN”, beber Diyah kepada Nabire.Net.
Apakah Di Nabire Pernah Ada Caleg Yang Mengalami Depresi/Gangguan Jiwa Akibat Gagal Pileg ?
Dari hasil penelusuran Nabire.Net selama ini, memang belum pernah terdengar ada caleg di Nabire yang mengalami gangguan jiwa atau depresi akibat gagal pada Pileg.
Namun menurut anggota Bawaslu Nabire, Adriana Sahempa, kepada Nabire.Net, sabtu (06/04), dari pengalaman memang dirinya belum pernah dengar atau tahu tentang ada caleg yang depresi atau mengalami gangguan kejiwaan. Namun kalau soal hutang dalam jumlah besar, Adriana mengatakan hal itu pernah ada.
“Kalau caleg depresi saya belum tahu, tapi kalau hutang pasti ada, dan kalau kalah dalam jumlah besar pasti akan berpengaruh ke pikiran”, kata Adriana sambil tersenyum.
Duh ada-ada aja yah calon wakil rakyat kita, mau ikut Pemilu tapi harus berutang dulu, dan jika kalah malah jadi stres hingga gangguan jiwa. Namun kita berharap agar di Pemilu Legislatif tahun 2019 ini, tidak ada caleg yang mengalami gangguan jiwa ya, khususnya di Nabire.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan