Semarak Pekabaran Injil di Tanah Papua: Perayaan 159 Tahun Kedatangan Injil di Yaur

(Perayaan ibadah HUT ke-159 Injil masuk di Kampung Yaur pada 9 Mei 2025, diikuti oleh umat dari berbagai latar belakang, menunjukkan semangat bersama dalam menyambut berkat Tuhan)

Nabire, 13 Mei 2025 – Umat Kristus di Papua tengah merayakan momen bersejarah dengan penuh sukacita dan ucapan syukur atas kedatangan Injil yang telah membawa terang dan pembebasan bagi masyarakat setempat. Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-159 kedatangan Injil di Kampung Yaur, yang jatuh pada 9 Mei 2025, menjadi bukti nyata bagaimana pesan Yesus Kristus telah mengubah hidup umat di Tanah Papua.

Sambena Inggeruhi, seorang tokoh agama setempat, menekankan bahwa pekabaran Injil di negeri Yaur telah memberikan terang bagi semua umat, terutama melalui bukti nyata kebangkitan Yesus Kristus.

“Pekabaran Injil ini telah membebaskan dan menyentuh hati umat Kristus di Papua. Ia membawa harapan baru dan bukti kekuatan Tuhan yang nyata,” ujarnya dalam acara perayaan tersebut.

Acara ini dihadiri oleh umat Kristiani dari berbagai suku, denominasi gereja, dan kelompok adat di sekitar Distrik Yaur, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, Indonesia. Pdt. Marthen Su. S.Th, seorang pemimpin gereja, turut berbicara tentang berkat Tuhan bagi setiap suku di Papua.

“Setiap suku di atas tanah Papua, Tuhan telah membagi berkat-Nya masing-masing. Ini adalah wujud keselamatan yang kita harapkan menjelang kerajaan Mesias yang akan datang,” katanya, menginspirasi para peserta untuk terus menjaga semangat iman.

Perayaan ini juga mengangkat tema “YAUR Getsemani Papua untuk Keselamatan Papua”, yang menghubungkan acara dengan nilai-nilai spiritual lebih luas. Acara ini mirip dengan perayaan-perayaan lain di Papua, seperti “Kota Inji: Datang Ke Mansinam” dan “Peradaban Papua: Datang Ke Wondama”, yang semuanya menyoroti bagaimana Injil telah menjadi bagian integral dari identitas budaya dan spiritual di wilayah ini. “Getsemani Papua: Datang Ke Yaur” menjadi simbol utama, mengajak umat untuk merenungkan transformasi yang dibawa oleh Injil.

Kegiatan berlangsung dengan penuh keakraban dan semangat, mencerminkan kebersamaan antar umat. Penulis, sebagai seorang pengikut Kristus yang aktif merayakannya, menyaksikan betapa acara ini tidak hanya merayakan sejarah, tetapi juga memperkuat harapan akan masa depan yang lebih cerah bagi Papua.

[Nabire.Net]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *