PT Nabire Baru Belum Bisa Menyanggupi Sepenuhnya Tuntutan Pemilik Ulayat Lahan Kelapa Sawit Di Yaur Nabire

IB

(Pimpinan PT Nabire Baru)

Perusahaan Kelapa Sawit  PT.Nabire Baru (PT.NB), lewat Managernya  Imam Basrowi, Menegaskan bahwa Pihak PT.Nabire Baru belum bisa melayani hal-hal menyangkut pendidikan, kesehatan dan program-program lain kepada pemilik ulayat.

Hal itu disampaikan ketika beberapa pemilik ulayat mendatangi pihak PT.Nabire Baru beberapa hari lalu, untuk menanyakan pihak perusahan yang terkesan tidak ambil pusing masalah pendidikan dan kesehatan dan hal-hal lain kepada pemilik ulayat suku yerisiam.

Menurut Bos PT.Nabire Baru, hal itu dikarenakan pihak perusahan belum mempunyai pos cadangan keuangan yang cukup dalam menangani hal-hal tersebut. Menurutnya masayarakat harus bersabar dulu, sampai ada hasil buah lewat areal Plasma kepada pemilik ulayat, baru cadangan keungan akan disediakan banyak kepada pemilik lahan sawit.

“Kami pihak perusahan, sementara tidak mempunyai cadangan finan yang cukup, untuk membantu saudara-saudara, tentang hal-hal yang dimaksud. Nanti, kalau lahan plasma untuk kalian sudah ada baru, kita sediakan biaya untuk kalian yang banyak pemilik ulayat”, tegas Imam Basrowi.

Hal ini membuat, pemilik ulayat sangat kecewa dengan pernyataan pihak perusahan. Menurut salah satu pemilik ulayat yang juga sebagai kordinator masayarakat kampung sima dan sebagai salah satu  Ketua Koperasi Masyarakat kampung sima distrik Yaur Nabire,  Yunus Monei, mengatakan bahwa, ini hal yang sangat tidak sesuai dengan tujuan investasi ini. Menurutnya, hal yang tidak bisa ditunda adalah kesehatan,makan,minum dan pendidikan. Kalau seperti begini kami akan bagaimana.

Kondisi pemilik Ulayat Suku Besar Yerisiam kampung Sima Distrik Yaur Kabupaten Nabire-Papua yang lahan adatnya diserahkan kepada investasi sawit selama lima (5) tahun sangat, memprihatinkan. Harapan mereka akan investasi sawit yang akan membawa mereka mencapai perubahan di segala hal, jauh dari apa yang mereka harapkan.

Kesehatan,pendidikan,perumahan,air bersih dan kebutuhan lainya, masih menjadi persoalan fundamental yang terjadi kepada pemilik ulayat.

(Papales)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *