Pastikan Kualitas dan Kuantitas BBM, Pertamina Nabire Lakukan Uji Spesifikasi BBM
Nabire, PT. Pertamina Nabire memastikan spesifikasi dan standar BBM sebelum sampai ke tangan masyarakat. Uji spesifikasi BBM ini dilakukan melalui proses quality control BBM melalui pengukuran kualitas dan kuantitas BBM.
Oleh karena itu, bertempat di SPBU Bukit Meriam, Nabire, Papua Tengah, telah dilaksanakan proses quality control BBM yang dipimpin oleh Kepala Depot Pertamina Nabire, Zulkifli, bersama Branch Manager Rayon VI Papua, Said Abu Bakar, Supervisor SPBU Bukit Meriam, Yohanes, bersama Nabire.Net dan sejumlah awak media, Rabu (19/04/2023).
Dalam kesempatan tersebut, pihak Pertamina melakukan uji spesifikasi BBM jenis Pertamax.
Branch Manager Rayon VI Papua, Said Abu Bakar, menjelaskan, density untuk solar dan dexlite, densitynya 800 ke atas. Sementara untuk gasoline seperti premium, pertalite dan pertamax, densitynya di 700-an.
“Beda Pertalite dan Pertamax ada di angka. Kalau Pertalite biasanya di bawah 720, kalau di 720-730 itu sudah Pertamax. Tapi kalau lebih dari itu berarti sudah Pertamax Turbo”, kata Said Abu Bakar.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Depot Pertamina Nabire, Zulkifli, mengatakan, dari pihak SPBU harus memastikan apakah BBM yang dijual sudah sesuai dengan permintaan seperti sudah disegel. Jika nomor segel tidak sesuai berarti ada indikasi kecurangan.
Selain itu kata Zulkifli, jika segel sudah sesuai, hal lain yang dipastikan adalah surat jalan. Jika yang mengantar tidak sesuai namanya dengan yang ada di surat jalan maka hal itu harus jadi perhatian SPBU.
Jika semua sudah sesuai dan aman, baru dibuka segelnya lalu dilakukan pengukuran kualitas dan kuantitas.
“Mobil tangki Pertamina juga setiap tahun ditera oleh Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Meter arus di Pertamina ditera sama Metrologi. Mobil tangki ditera sama Metrologi. Penyerahan di SPBU juga ditera sama Metrologi. Sehingga semua sesuai denganĀ standar ketentuan hukum yang berlaku di indonesia”, tutur Zulkifli.
Sementara itu, Said Abu Bakar selaku Branch Manager Rayon VI Papua, menegaskan, secara legal memang pihak Metrologi yang melakukan tera, tetapi Pertamina mau tidak mau harus tahu juga.
“Tujuan Pertamina untuk melindungi dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Nanti seusai Satgas pun, ada tim sendiri yang tiap hari berkunjung ke SPBU untuk melaksanakan hal ini, termasuk layanan lain. Setiap waktu, kami punya tim untuk tetap turun ke SPBU. Pertamina tetap berkomitmen dan menjaga bukan cuma sekadar kualitas dan kuantitas, tetapi safety pun kami juga sudah tingkatkan dengan pelatihan APR bagi semua operator, juga safety lain, sehingga jangan sampai terjadi apa-apa di SPBU”, pungkas Said Abu Bakar.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan