Kepemilikan Akta Kelahiran Di Kabupaten Deiyai, Paling Rendah Di Seluruh Indonesia

(Aksi warga saat menggelar demo di Kantor Disdukcapil Deiyai meminta diaktifkannya perekaman E-KTP dan pembaharuan data kependudukan/Foto.Y.A.Mote)

Dari hampir 77 ribu jiwa, hanya 0.5% warga kabupaten Deiyai Papua yang memiliki Akta Kelahiran. Angka tersebut merupakan data terendah kepemilikan Akta Kelahiran di Provinsi Papua bahkan di seluruh Indonesia.

Data yang dilasir dari Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri sesuai data SIAK tersebut menunjukkan masih rendahnya angka kepemilikan Akta Kelahiran di Provinsi Papua secara nasional.

Selain kabupaten Deiyai, kabupaten lain yang tidak terlalu berbeda jauh dengan kabupaten Deiyai yaitu kabupaten Lanni Jaya yang hanya 1% warganya yang memiliki Akta Kelahiran, disusul Yalimo 2.5%, kemudian Tolikara, Dogiyai, Paniai, Nduga, Mappi, Mamberamo Raya dan kabupaten Kepulauan Yapen dengan 8%.

Sementara data tertinggi masih ditempati kota Jayapura, disusul Merauke, Nabire, Biak, Waropen, Asmat, Supiori, Mamberamo Tengah dan Keerom yang mencapai 160%.

Seperti dilansir dari Kabarpapua.co, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh meminta pemerintah kabupaten khususnya yang angka kepemilikan Akta Kelahirannya rendah, harusnya membuat program jemput bola dengan mendatangi para siswa, untuk membagikan akta kelahiran bagi anak yang belum memiliki surat tersebut.

Hal tersebut menurut Zudan, sudah dilakukan di beberapa kabupaten dan provinsi yang angka sadar administrasinya tinggi.

Sementara itu, pada hari senin 26 Maret 2018 lalu, sejumlah warga menggelar aksi demo damai menuntut Dinas Kependudukan & Catatan Sipil kabupaten Deiyai untuk mengaktifkan pelayanan E-KTP serta memperbaharui data kependudukan tahun 2018.

[Nabire.Net]