Keceriaan Para Operator Sekolah Pada Pawai Karnaval Peringati HUT Kemerdekaan RI Ke 72 Di Nabire

Operator sekolah adalah sebuah pekerjaan tambahan. Sebuah tugas tambahan yang tidak sampai saat ini belum dihitung jam kerjanya seperti tugas tambahan Wakasek, Ka. Perpus. dan lain sebainya di sebuah sekolah. Operator hanya sebuah tugas tambahan bermodalkan SK pengangkatan kepala Sekolah.

Pendataan pendidikan yang dikerjakan oleh operator sekolah itu mula-mula dengan sebuah pesan bahwa segala tunjangan guru dan pencairan dana nanti akan dibayarkan berdasarkan aplikasi tersebut. Pesan itu rupanya bukan hanya hembusan angin belaka. Itu betul-betul terjadi. Setahun kemudian tepatnya di tahun 2013, semua tunjangan guru dibayarkan berdasarkan data-data yang masuk dari aplikasi pendataan tersebut. Kemudian tahun berikutnya lagi, di tahun 2014, pencairan dana BOS ke setiap sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa dalam aplikasi pendataan. Kemudian di tahun 2015 peserta Program Indonesia pintar direkrut dengan mengacu pada aplikasi itu juga. Nama aplikasi itu dikenal dengan Data Pokok Pendidikan. Lebih familiar dengan singkatan DAPODIK. Setiap orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, tahu betul DAPODIK itu apa!

Orang yang berperan penting di balik validnya data-data dalam aplikasi tersebut sudah tentu adalah Operator. Operator disini bertanggung jawab terhadap proses penginputan sampai validasi dan pengiriman / syncronisasi ke server pusat. Operator tahu betul, saat mana ia harus bekerja karena di saat-saat itu, tidak saja mood bagus, akan tetapi jaringan internet lagi bersahabat yang tentunya mendukung kelancaran pendataan.

Jika tanpa disiram dengan air saja, ia mampu membuahkan hasil? Itu sebuah pengorbanan yang perlu diperhitungkan! Apa perlu tumbuhan itu di tanam paksa tapa air? Dan hanya mengandalkan hujan. Hujan yang turun tak menentu karena pemanasan global mungkin? Operator juga manusia!

Berangkat dari solidaritas senasib sepenanggungan, sejumlah perwakilan operaror dapodik dari beberapa sekolah yang terdiri dari 25 orang, mengikuti pawai karnaval dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke 72, tanggal 18 agustus 2017 di Nabire. Ajang tersebut sekaligus turut memperkenalkan kepada warga Nabire, inilah operator sekolah tersebut.

Para operator juga turut membentangkan spanduk bertuliskan “Operator Sekolah Kabupaten Nabire, Kerja Bersama Memvalidasi Data”.

Keikutsertaan para Operator Sekolah dalam Pawai Karnaval dalam rangka HUT Kemerdekaan RI di Nabire sebelumnya tidak diprediksikan, bahkan para Operator Sekolah baru mendaftarkan diri di Pawai Karnaval 3 hari sebelum hari H. Namun akhirnya para operator bisa mengikuti Pawai Karnaval tersebut.

[Nabire.Net]

2 Responses to Keceriaan Para Operator Sekolah Pada Pawai Karnaval Peringati HUT Kemerdekaan RI Ke 72 Di Nabire

  1. J. S berkata:

    Kalau tidak jelas siapkan ban bekas

  2. J. S berkata:

    Kalau tidak jelaa siapkan ban bekas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *