INFO NABIRE
Home » Blog » Kapolres Nabire Benarkan Kasus Penganiayaan Staf Airnav Nabire & Sedang Ditindaklanjuti Satreskrim Polres Nabire

Kapolres Nabire Benarkan Kasus Penganiayaan Staf Airnav Nabire & Sedang Ditindaklanjuti Satreskrim Polres Nabire

Kasus pemukulan yang dilakukan oleh Ajudan Bupati Nabire terhadap Briefing Office Airnav Nabire saat ini sedang dalam penanganan Polres Nabire, berdasarkan Laporan dari korban dengan nomor Polisi LP/ 76- K/V/ 2017/ Papua/Res Nabire, 16 Mei 2017 Tentang Penganiayaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Nabire, AKBP Sony Sanjaya S.Ik kepada Nabire.Net, rabu sore (17/05).

Lebih lanjut Kapolres Nabire mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, Piket Reskrim akan melengkapi dan menindak lanjuti Laporan Polisi tersebut.

(Baca Juga : Carteran Pesawat Ditolak Karena Cuaca Buruk, Ajudan Bupati Nabire Pukul Staff Air Nav Nabire)

Seperti diketahui, Heavilift, perusahaan penerbangan carteran, mengajukan flight plan (rencana penerbangan)  kepada waba (bandara kecil) Nabire dengan prakiraan waktu tempuh penerbangan 1 jam dan rencana waktu keberangkatan adalah 15.30 waktu setempat.

Artinya jika mereka take off dari Nabire pukul 15.30 (lokal time), maka mereka akan tiba kembali pada pukul 17.30 (lokal time) di luar ground time (Lama singgah) mereka di waba.

Pada pukul 15.00 waktu setempat, sebelum mereka take off, pihak Heavilift meminta perpanjangan waktu pengoperasion bandara sampai dengan pukul 18.00 setempat. Namun pihak Otorita- kementerian Perhubungan tidak berani menyetujui (release) dikarenakan ada informasi bahwa cuaca ke arah tenggara buruk.

AirNav indonesia menyampaikan bahwa sehubungan dengan operating hour bandara dan alasan cuaca sebaiknya penerbangan dipertimbangkan dan memperhatikan operating hour bandara.

Namun pihak pencarter pesawat (Bupati Nabire) tidak terima. Rombongan Bupati kemudian mendatangi kantor Briefing Office AirNav Indonesia bandara Nabire dan meminta penjelasan.

Pihak AirNav Nabire diwakili petugas bernama Hardianto pun memberi penjelasan, disaksikan oleh Junior Manager Ops Airnav Nabire, beberapa karyawan briefing office, dan beberapa pegawai Upbu Nabire dan Avsec Upbu Nabire. Atas penjelasan karyawan tersebut, pihak pencarter Heavilift tidak  terima. Tiba-tiba ajudan Bupati Nabire yang merupakan oknum Brimob, Andi Rustam, memukul Hardianto serta seorang karyawan magang Airnav atas nama Anton.

Pemukulan karyawan operasional Airnav Nabire terjadi pada saat jam operasional Selasa sore, 16 Mei 2017.

[Nabire.Net]

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.