Nabire.Net

(IPMAI se-Indonesia Apresiasi Kepala Dinas Pendidikan dan Panitia Rekrutmen Beasiswa ADEM-ADIK Intan Jaya)

Intan Jaya, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Afirmasi Kabupaten Intan Jaya (IPMAI) Se-Indonesia memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Panitia Rekrutmen Beasiswa ADEM-ADIK Kabupaten Intan Jaya atas kesuksesan rekrutmen jalur afirmasi ADIK TA 2023.

Dalam menghadapi rekrutmen jalur afirmasi ADIK TA 2023, keluarga besar Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Afirmasi Kabupaten Intan Jaya (IPMAI) Se-Indonesia memberikan apresiasi dan harapan yang tinggi terhadap Pemda Kabupaten Intan Jaya, dinas pendidikan, dan panitia rekrutmen. Keberhasilan rekrutmen tahun ini menunjukkan upaya keras mereka dalam menghadirkan lebih banyak peluang bagi adik-adik yang sebelumnya terbatas untuk bisa lolos mendapatkan beasiswa afirmasi ADIK.

Ketua Demisioner IPMAI Se-Indonesia, Hosea Bilambani, S.Pi, yang juga merupakan salah satu pendiri IPMAI, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. “Saya sangat berterima kasih kepada Pemda Kab. Intan Jaya, dinas pendidikan, dan panitia rekrutmen yang telah bekerja keras dalam memberikan peluang lebih banyak bagi adik-adik kami untuk meraih beasiswa afirmasi ADIK. Ini adalah hasil kerja keras bersama, dan kami berharap agar penambahan kouta ini tidak hanya berlaku tahun ini, tetapi terus meningkat di masa mendatang,” ucapnya.

Program beasiswa afirmasi ADEM-ADIK ternyata memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan di daerah dan masyarakat. Melalui program ini, Pemda Kabupaten Intan Jaya berupaya untuk membantu sekolahkan anak-anak mereka dengan beasiswa jalur Otsus.

Dalam konteks ini, Ketua IPMAI, Obaja Tapani, juga memberikan apresiasi terhadap pemerintah daerah, dinas pendidikan, dan panitia rekrutmen atas hasil rekrutmen tahun ini. Banyak adik-adik IPMAI yang telah dinyatakan lulus di berbagai perguruan tinggi di luar Papua, baik negeri maupun swasta. Hal ini membuktikan bahwa adik-adik dari Intan Jaya mampu bersaing secara global di era modern ini.

“Kami bangga melihat adik-adik kami bisa berprestasi di tingkat nasional. Saat ini, jumlah adik-adik yang lulus sudah meningkat pesat, dari 13-14 orang menjadi 35 orang. Kami juga melihat bahwa prestasi Kabupaten Intan Jaya bahkan lebih baik dari beberapa kabupaten lainnya. Ini adalah kebanggaan bagi kami,” ujar Obaja Tapani.

“Saya syukuri 2-3 tahun itu menurut kesaksian dari adik-adik tadinya kita 13-14 orang, tetapi tahun ini saya syukur 35 orang. Dan kita lihat dari Kabupaten lain memang dibawah dari Kabupaten Intan Jaya saya bangga,” ungkapnya.

Namun, tak hanya memberikan apresiasi, Hosea Bilambani juga memberikan pesan inspiratif bagi adik-adik yang tidak lulus seleksi tahun ini. Ia mengingatkan bahwa nasib setiap orang sudah ditentukan oleh Tuhan, dan ketika menghadapi kegagalan, jangan pernah menyerah atau kehilangan semangat. Tetaplah berjuang untuk meraih cita-cita dengan cara lain yang mungkin akan membawa mereka ke tempat yang lebih baik di masa depan.

Tentu saja, program afirmasi ADIK memiliki aturan dan syarat yang ditentukan oleh pemerintah pusat melalui lembaga RISTEKDIKTI pusat. Oleh karena itu, Hosea Bilambani menegaskan agar adik-adik tidak menyalahkan panitia rekrutmen Kabupaten atau dinas pendidikan, karena tugas mereka hanya berperan sebagai pengelola pendaftaran dan input data berkas peserta calon.

Penting juga untuk mencatat bahwa program afirmasi ADIK ini merupakan murni nasib dan usaha individu, dan keputusan kelulusan sepenuhnya merupakan kewenangan dari pemerintah pusat.

Hosea Bilambani juga mengangkat isu penting terkait masalah pendidikan di wilayah Intan Jaya. Beberapa sekolah di distrik-distrik Kabupaten Intan Jaya mengalami situasi lumpuh total, dengan sarana-prasana dan aktivitas belajar mengajar yang terhambat oleh masalah ekonomi, sosial, politik, dan lainnya. Ia berharap pemerintah daerah dan dinas pendidikan dapat melakukan evaluasi dan mencari solusi untuk memperbaiki kondisi pendidikan di daerah tersebut demi generasi penerus yang lebih baik.

Hosea Bilambani menyampaikan bahwa beberapa distrik, seperti SD-SMP YPPGY satu atap Hitadipa, SD Inpres Kulapa, SD inpres Soanggama, SD Inpres Pugisiga, SD Inpres Togoligi, SD inpres Titigi, SD Inpres Yoparu, SD Inpres Ugimba, dan beberapa sekolah lainnya di wilayah Homeyo, Wandae, dan Biandoga, menghadapi keterbatasan akses terhadap pendidikan.

Mengenai kurangnya peluang kerja bagi mahasiswa afirmasi yang telah menyelesaikan studi dan kembali ke daerah, Hosea Bilambani juga menyoroti peran penting dari organisasi IPMAI. IPMAI telah merencanakan pembentukan jaringan alumni untuk membantu merekomendasikan para lulusan afirmasi kepada pemerintah daerah dan dinas yang bersangkutan agar membuka peluang kerja bagi mereka yang ingin mengabdi di daerahnya sendiri.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh IPMAI, seperti rekonsiliasi dengan pihak-pihak terkait konflik ideologi di wilayah Intan Jaya, diharapkan dapat membantu mewujudkan kondisi yang lebih kondusif bagi pembangunan dan pengembangan SDM daerah.

Pada akhirnya, berita ini menggarisbawahi semangat dan dedikasi mahasiswa afirmasi Kabupaten Intan Jaya dalam memperjuangkan masa depannya dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah.

[Nabire.Net]