Jemaat yang Tuhan Yesus Kristus kasihi, di minggu sengsara ke-6 Ini pembacaan firman Tuhan bagi kita terambil dari injil Markus 14:22-25 dengan perikop pembacaan “Penetapan Perjamuan Malam” dan saya memberi judul renungan ini “Tubuh dan darah Kristus simbol pengorbanan, ketahatan dan pengharapan.”
Demikian kutipan khotbah Ibadah Minggu Pagi, 13 maret 2016 sekaligus Minggu Sengsara ke 6, bertempat di Jemaat GKI Siloam Sanoba Nabire, Ibadah ini dipimpin oleh Pelayan Firman Pdt. Daud Buiney, dengan mengambil pembacaan Firman dari Injil Markus 14:22-25 dengan Nats “Penetapan Perjamuan Malam.”
Perjamuan malam pada pembacaan firman Tuhan saat merupakan perjamuan terakhir yang dilakukan oleh Tuhan Yesus sendiri menjelang akhir masa sengsara-Nya, sedangkan perjamuan sendiri dilakukan dalam tradisi umat Israel untuk meperingati masa pembebasan mereka dari tanah perbudakan di Mesir. Tradisi Yahudi dalam merayakan perjamuan adalah dengan menyediakan roti tanpa ragi, anggur dan makanan lainnya yang disantap secara bersama di masing-masing keluarga.
Biasanya dalam tradisi Yahudi sebelum di adakan perjamuan terlebih dahulu kepala keluarga akan menceritakan kembali kepada anggota keluarganya atau orang dalam seisi rumahnya tentang peristiwa Allah membebaskan Musa dan nenek moyang mereka keluar dari tanah perbudakan di Mesir serta keajaiban-keajaiban yang dilakukan Allah selama masa pengembaraan mereka di padang gurun selama 40 tahun.
Roti tanpa ragi dalam perjamuan adalah roti penderitaan yang dimakan nenek moyang bangsa Israel saat mereka keluar dari tanah Mesir. Dalam perjamuan kepala keluarga akan memecah-mecahkan roti dan mengucap syukur dan berkata di berkatilah Engkau ya Tuhan Allah kami Raja semesta alam yang menurunkan roti di bumi.
Jemaat yang Tuhan Yesus kasihi, kalimat yang kutip dari kitab Ulangan 16:16 ini memberikan pemahaman kepada kita tentang roti yang dimakan oleh keluarga Yahudi pada pelaksanaan perjamuan sebelum dilaksanakannya paskah.
Demikian juga dengan Tuhan Yesus sebelum di tangkap Dia melakukan perjamuan bagi murid-murid-Nya dan Dia sendiri bertindak sebagai kepala keluarga bagi mereka dan mengambil roti dan mengucap berkat serta membagi-bagikannya kepada para murid saat itu untuk di makan sebagai simbol akan tubuh Yesus yang harus di korbankan bagi banyak orang serta anggur yang di bagikan oleh Tuhan Yesus untuk di minum menggambarkan darah-Nya yang di curahkan untuk menghapus dosa dunia.
Kebenaran firman Tuhan saat ini mau menegaskan kepada kita semua bahwa saat ini kita telah berada di minggu sengsara ke-6 dari 7 minggu sengasara Tuhan Yesus sebelum kematian-Nya dan pada minggu depan yakni minggu sengsara ke-7 dan terakhir kita juga akan melaksanakan perjamuan untuk mengenang akan kesengsaraan Tuhan Yesus.
Melalui pembacaan firman Tuhan ini kita juga di tuntut untuk memahami maknah perjamuan bagi bangsa Israel adalah untuk menperingati pembebasan mereka dari perbudakan bangsa mesir dan kehadiran Allah di tengah-tengah mereka, serta perjamuan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus adalah untuk mengenang akan kasih dan cintah-Nya bagi kita manusia sehingga Dia relah mengorbankan darah dan daging-Nya yang di simbolkan sebagai roti tanpa ragi dan anggur untuk menebus manusia dari dosa dan kematian kekal.
(GKI Siloam Sanoba Nabire)
Post Views: 7,258
Tinggalkan Balasan