Ibadah Minggu Pagi 30 Agustus 2015, Jemaat GKI Siloam Sanoba Nabire

1

Surat Petrus adalah surat yang di tulis oleh Rasul Pertus dan di tujukan kepada orang-orang pendatang atau Yahudi yang berada di perantauan dan tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia. Maksud dari pada Petrus menulis dan mengirim suratnya adalah untuk mengajak orang-orang percaya tersebut agar tetap percaya kepada Kristus dalam kehidupan mereka di tengah-tengah orang kafir, agar hidup dan perbuatan mereka tidak dipengaruhi.

Demikian kutipan khotbah ibadah minggu pagi 30 agustus 2015, jemaat GKI Siloam Sanoba Nabire, yang dipimpin oleh Pdt F. Samsanoy S.Th, dan mengangkat pembacaan Firman Tuhan dari kitab 1 Petrus 2:11-17, dengan perikop “Peringatan untuk hidup sebagai hamba-hamba Allah”

Dalam khotbahnya Pdt F Samsanoy S.Th mengatakan, perbuatan-perbuatan tercela yang merupakan kebiasaan orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus hendaklah di jauhi oleh hamba-hamba Tuhan tersebut. Perbuatan-perbuatan jahat tersebut diantaranya adalah dengki, Fitnah, dendam, iri hati dan sebagainya.

Petrus menekankan sebagai hamba-hamba Tuhan hendaklah mereka melakukan segalah kebaikan dan kasih sebagaimana yang di perintahkan oleh Tuhan Yesus Kristus, agar dengan perbuatan baik tersebut merekapun turut bersaksi serta mewartakan Firman Tuhan agar nama Tuhan Yesus makin dimasyurkan. (Band ayat 15” Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh”

Petrus menekankan hal-hal tersebut karena ia tahu bahwa sebagai orang Kristen yang telah di merdekakan oleh pengorbanan Kristus di atas kayu Salib hendaklah tidak di sia-siakan oleh mereka yang telah menerima kemerdekaan tersebut. Agar di mana mereka berada, sekalipun dalam pembuangan Tuhan akan selalu memberkati dan menolong mereka, dan mungkin juga memberkati daerah dimana mereka ada sebagai pendatang oleh karena kesetiaan mereka kepada-Nya.

Kemerdekaan di dalam Kristus yaitu bebas melaksanakan Injil Tuhan dalam kehidupan serta bebas dari penjajahan kuasa kegelapan. Dalam menjalankan kemerdekaan iman tersebut janganlah menyisipkan perbuatan jahat yang terselubung, karena apapun bentuk kejahatan yang di lakukan sekalipun yang terkecil, bagi Tuhan tidak ada yang tersembunyi.

Dalam kehidupan kita dewasa ini, dengan melihat perkembangan negara kita sangat-sangat mengkawatirkan para pemimpin bangsa ini, dimana nilai tukar rupiah mengalami penurunan terhadap dolar Amerika serikat, pakar ekonomi bingung, pedagang di pasar uang pusing bahkan penjual di pasar kewalaan karena harga yang terus meningkat akibat pelemahan nilai Rupiah mengakibatkan kerugian besar-besaran.

Bahkan mungkin juga sebagai pribadi dan rumah tangga kitapun mengalami tekanan akibat dari peningkatan harga barang dan kebutuhan hidup lainnya. Semua kita harus kembali kepada Tuhan, baik pemimpin maupun rakyat agar berkat dan anugerah Tuhan menolong kita.

Kita harus menyerahkan kehidupan kita secara total kepada Tuhan, karena hidup ini punya Dia, agar kita selalui mendapatkan jalan keluar dari setiap persoalan hidup yang mendera kehidupan kita baik secara pribadi maupun bangsa.

Tuhan yang mempunyai hidup ini, segalah sesuatu ada di tanganNya, kembalilah kepadaNya agar dia memberkati, jangan bosan dan pasif melakukan kebajikan, Amin.

Ibadah juga di isi dengan kesaksian lagu oleh VG. PKB GKI Siloam Sanoba.

(Siloam Nabire)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *