Hadapi Pembelajaran Online, SMP Negeri 5 Nabire Gelar Workshop
Nabire – Bertempat di SMP Negeri 5 Jalan RE Martadinata Nabire, senin (20/07), telah dibuka kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru tentang Pembelajaran Daring (Online) & Revisi Kurikulum SMP Negeri 5 Nabire, tahun ajaran 2020/2021, di masa pandemi Covid-19.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang SMP/MT’s Dinas Pendidikan Nabire, Melkias Pekei, S.Pd, S.IP, didampingi Kepala Sekolah SMP Negeri 5, Ibu Nastiti Kristiyani, S.Pd, MM, pengawas pembina SMP Negeri 5, Ibu Agustina Wihiawary, S.Pd, M.Pd dan Ketua Komite Drs. R. Mambobo.
Kepada Nabire.Net, Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Nabire, Ibu Nastiti Kristiyani mengatakan bahwa maksud dan tujuan dilaksanakannya Workshop ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para guru tentang kegiatan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Seperti diketahui bahwa selama suatu daerah masih belum termasuk kategori zona hijau, maka belum bisa dilakukan kegiatan pembelajaran secara tatap muka, namun diganti dengan pembelajaran online.
Dijelaskan, SMP Negeri 5 Nabire sendiri telah memulai tahun pelajaran 2020/2021 sejak 13 Juli lalu, diawali Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru dan pendaftaran ulang bagi peserta didik kelas VIII dan IX.
Tentu masih banyak pendidik yang belum mengetahui tata cara penyusunan pembelajaran secara daring (online), untuk itulah Workshop ini dilaksanakan.
Lanjut Kepsek SMP Negeri 5, selain untuk meningkatkan kompetensi guru atau pendidik, dalam workshop ini juga dilakukan revisi kurikulum SMP Negeri 5 Nabire yang setiap tahunnya mengalami perubahan atau perkembangan, seperti yang disampaikan Mendikbud mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebanyak 1 lembar, walaupun kenyataannya lebih dari 1 lembar.
Intinya, kompetensi guru meningkat, karena guru harus mengembangkan tiga ranah yakni karakter, kompetensi dan literasi.
“Pembelajaran daring/online ini bisa berjalan apabila memiliki hp android atau bisa dengan laptop, sementara anak-anak kami masih banyak yang belum memiliki perangkat tersebut atau terkendala jaringan internet. Maka solusinya, guru mata pelajaran memberikan tugas, selanjutnya akan diambil orang tua/wali murid, dan setelah murid selesai mengerjakan di rumah, tugasnya dikembalikan ke sekolah,” pungkas Kepala Sekolah SMP Negeri 5, Ibu Nastiti Kristiyani, S,Pd, MM.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan