INFO PAPUA
Home » Blog » Foker PSDA Papua : Balai Arkeologi Papua Perlu Dilibatkan Dalam Pelestarian Budaya Papua

Foker PSDA Papua : Balai Arkeologi Papua Perlu Dilibatkan Dalam Pelestarian Budaya Papua

(Foker PSDA Papua : Balai Arkeologi Papua Perlu Dilibatkan Dalam Pelestarian Budaya Papua)

Jayapura, Papua memiliki potensi sumberdaya arkeologi, baik itu berupa situs maupun artefak. Namun sumberdaya arkeologi tersebut, baru sedikit yang diteliti dan hasilnya dipublikasikan. Hal ini berbeda halnya dengan Papua New Guinea yang membentuk kesatuan geografis dengan Papua.

Penelitian arkeologi di Papua New Guinea oleh arkeolog Australia maupun arkeolog Papua New Guinea sendiri telah banyak dilakukan dan telah banyak dipublikasikan. Balai Arkeologi Papua pernah melakukan Penelitian di daerah beberapa tempat di Papua, untuk itu kami perlu mendapat gambaran dan saran saran pengembangan.

Dengan dasar itu Forum Kerja Pengelolaan Sumber Daya Alam Papua (FKPSDA) mengadakan Focus Group Discusion (FGD) bertema ‘Menggali Potensi Arkelogi di Papua dan Saran Pengembangannya’.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari jumat (19/02/21) pukul 11.00 WIT, bertempat di Kantor Balai Arkeologi Papua.

Dalam FGD ini disampaikan bahwa Balai Arkeologi Papua mempunyai tugas penelitian benda arkeologi di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Arkeologi menyelenggarakan fungsi fungsi:

a. pencarian benda-benda arkeologi;

b. pelaksanaan analisis dan interpretasi benda-benda arkeologi;

c. perawatan dan pengawetan benda arkeologi hasil penelitian;

d. publikasi dan dokumentasi hasil penelitian benda-benda arkeologi; dan

John Gobai dari Foker PSDA Papua meminta kepada Pemprov Papua maupun pemkab-pemkab yang ada di Papua agar dapat memanfaatkan hasil penelitian dari Balai Arkeologi Papua, sehingga dapat mendorong situs-situs dan artefak yang ada di Papua dapat dilestarikan dan didokumentasikan, serta disimpan, agar dapat digunakan sebagai obyek wisata, serta bisa ditetapkan sebagai cagar budaya, serta adanya lokasi lokasi wisata pra-sejarah dan sejarah di Papua.

Lanjut John, dengan regulasi daerah agar OPD terkait dapat melakukan penanganannya sebagai obyek obyek wisata, dan semoga kedepannya dapat melibatkan teman teman dari balai ini untuk melakukan pengembangannya, khususnya seperti penanganan museum negeri di Waena dan juga museum museum yang ada di Papua dengan adanya pemutaran film-film hasil penelitian dari balai ini.

Foker PSDA Papua menganggap Balai Arkeologi Papua sejak dulu telah mengerjakan sebuah pekerjaan yang luar biasa. FKPSDA juga berharap agar revisi Perdasus Papua tentang perlindungan kebudaayn asli Papua dapat mengakomodir peranan Balai Arkeologi Papua.

[Nabire.Net]


Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.