Nabire.Net

(Dok.Bupati Nabire, Isaias Douw)

Nabire – Kalau mau buang sampah, isi di plastik, taruh di tempat supaya ada petugas yang akan ambil di tempat. Jangan buang di Oyehe, di Karang Tumaritis, di Kalibobo, jangan buang sembarangan”.

Demikian tanggapan Bupati Nabire, Isaias Douw S.Sos M.AP, saat dimintai tanggapannya oleh wartawan terkait persoalan sampah di Nabire, di sela-sela acara peringatan Hari Bhayangkara ke-73 di Polres Nabire, Rabu (10/07).

(Baca Juga : Upacara Hari Bhayangkara Ke-73 Dilanjutkan Syukuran Di Polres Nabire)

Dikatakan Bupati, persoalan sampah di Nabire sudah dirapatkan dan diatur, kedepannya, siapa yang membuang sampah sembarangan tempat akan kena sanksi.

“Kedepannya, siapa yang buang sampah sembarangan tempat kena sanksi, kami akan keluarkan satu keputusan, semua elemn harus melaksanakan”, kata Bupati.

Lanjut Bupati, siapa yang buang sampah sembarangan harus kena sanksi. Sanksi yang diberikan yaitu bayar denda, baik toko, kios, rumah sakit, kantor.

Bupati juga meminta masing-masing kelurahan mengatur sampah sesuai tempatnya dan diarahkan oleh Lurah dan RT.

“Kebijakan ini sudah dimulai dari kemarin, sampah di Kalibobo, keamanan jaga, Pol PP dan Kepolisian”, pungkas Bupati Douw.

Problem sampah di Nabire memang cukup pelik dan tumpang tindih sejak dulu. Belum jalannya Peraturan Daerah yang bisa menjadi pegangan pemerintah untuk mengelola sampah menjadi salah satu penyebabnya.

Diketahui, selama ini lokasi tempat pembuangan sampah sementara berada di Pasar Oyehe, Pasar Kalibobo dan Pasar Karang Tumaritis. Dulunya ketiga tempat ini dianjurkan bagi warga Nabire sebagai tempat pembuangan sampah sementara.

Hal ini disebabkan belum adanya lokasi Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di daerah ini. Praktis, ketiga lokasi tersebut menjadi tempat favorit warga Nabire membuang sampah.

(Baca Juga : Kepala Distrik Nabire Himbau Warga Tidak Membuang Sampah Sembarangan Apalagi Di Jalur Hijau Kota Nabire)

Pelarangan membuang sampah di ketiga Tempat Pembuangan Sampah Sementara tersebut, disinyalir karena pemerintah Nabire sudah mulai kewalahan mengelola volume sampah yang terus meningkat di ketiga lokasi tersebut, tanpa ada solusi untuk menyediakan Tempat Pembuangan Sampah Akhir.

[Nabire.Net]